Putra Meghan Trainor Lahir Tanpa Menangis, Kehamilan Sungsang Jadi Penyebabnya

Firdhayanti - Jumat, 4 Juni 2021
Meghan Trainor ceritakan pengalaman yang membuatnya panik saat melahirkan Riley, anak pertamanya.
Meghan Trainor ceritakan pengalaman yang membuatnya panik saat melahirkan Riley, anak pertamanya. /www.instagram.com/meghan_trainor/

Parapuan.co - Baru-baru ini, musisi Meghan Trainor membagikan pengalamannya saat melahirkan anaknya, Riley, pada Februari lalu. 

Dalam wawancaranya bersama Today, Meghan mengaku bahwa bayinya sempat tak mengeluarkan suara tangis setelah lahir. 

Meghan pun mengatakan bahwa ia merasa takut dan khawatir. 

“Dia tidak membuat suara ketika dia keluar.  Aku pun berkata 'Kenapa dia tidak menangis?' Kemudian mereka memberi tahu saya bahwa dia mengalami masalah pernapasan. Itu menakutkan," cerita Meghan. 

Baca Juga: Citra Kirana Pamer Berhasil Turun 22 Kg Usai Melahirkan, Istri Rezky Aditya Bongkar Rahasianya

Riley yang saat itu berada dalam posisi sungsang, harus lahir melaui proses caesar. 

Anak pertama Meghan dan suaminya, Daryl Sabara, ini pun langsung dilarikan ke unit perawatan intensif neonatal agar mendapatkan selang makanan. 

“Saya harus melihatnya selama satu detik sebelum mereka membawanya pergi. Itu mungkin bagian terburuknya,” ungkap pelantun lagu No Excuses itu. 

“Itu jelas merupakan awal yang sulit. Tapi kami sangat beruntung bisa membawanya pulang setelah lima hari.”

Hari ini, Riley sudah berusia tiga bulan dan tumbuh dengan sehat. 

"Aku [berpandangan] bias, tapi dia bayi yang paling tersenyum dan paling bahagia," kata Meghan. 

Apa Itu Hamil Sungsang? 

Tak hanya Meghan, sebagian perempuan bisa mengalami kehamilan sungsang. Apa itu sungsang? 

Kehamilan sungsang merupakan kondisi di mana posisi kepala bayi tidak berada di rahim bagian bawah. 

Menurut American Collages of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pada minggu-minggu terakhir kehamilan, janin biasanya bergerak sehingga kepalanya diposisikan untuk keluar dari vagina terlebih dahulu saat lahir.

Namun, pada kehamilan sungsang, posisi kepala bayi tidak berada di rahim bagian bawah atau disebut juga dengan istilah presentasi verteks, yang akhirnya di rahim bagian bawah tersebut merupakan kaki atau bokong janin.

Umumnya, kehamilan sungsang dapat diketahui jika usia janin mencapai 36 minggu.   

Baca Juga: Bikin Tak Berdaya, Kenali 5 Efek Fobia pada Emosi dan Kepribadianmu

Kehamilan sungsang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni : 

  • Kamu pernah hamil sebelumnya
  • Janin lebih dari satu (kembar) 
  • Air ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit. 
  • Rahim memiliki pertumbuhan abnormal seperti fibroid. 
  • Janin prematur.
  • Plasenta atau ari-ari menutupi pembukaan uterus. 

Meskipun berada di posisi yang terbalik, sebagian besar janin yang lahir sungsang dinyatakan normal. 

Jika mengalami kehamilan sungsang, kamu bisa menanyakan pada dokter dan profesional untuk melihat posisi janinmu baik dengan menggunakan tangan atau pemeriksaan ultrasonografi. 

dr. Rizal Fahmi dalam tulisannya di Halodoc mengatakan bahwa posisi janin bisa diubah menjadi posisi normal dengan melakukan senam khusus di rumah. 

Akan tetapi, jangan sekali-kali jangan sekali-kali mencoba senam atau olahraga yang tidak dianjurkan oleh dokter.

Baca Juga: Seiring Bertambah Umur, Ini Perubahan yang Normal Terjadi pada Vagina

Selain senam, ada pula metode lainnya, yakni External cephalic versin (EVC). Namun, prosedur ini cuma boleh dilakukan pada ibu dengan usia kehamilan 37 minggu ke atas.

Dalam prosedur ini, dokter akan menggunakan kedua tangannya pada perut ibu untuk mengubah posisi janin. 

Akan tetapi, metode ini tak selalu seratus persen berhasil.

Metode EVC ini juga memiliki beberapa risiko, mulai dari pecah ketuban dini, memicu kelahiran, gawatnya kondisi janin sehingga membutuhkan persalinan secara caesar.(*) 

Sumber: Today
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri