Body Neutrality, Gerakan untuk Mengajakmu Menerima Tubuh Apa Adanya

Tentry Yudvi Dian Utami - Selasa, 1 Juni 2021
Ilustrasi body neutrality
Ilustrasi body neutrality LaylaBird

Parapuan.co – Kawan Puan pastinya sudah tidak asing lagi dengan gerakan body positivity?

Seperti yang kita tahu, gerakan body positivity mengajak kita semua untuk mencintai tubuh kita seutuhnya.

Tentunya, ini untuk mengajak kita dan masyakarat menghargai perbedaan beragam bentuk tubuh.

Sebab, ya, seringkali perempuan dengan bentuk tubuh tidak langsing kerap mendapatkan bully di masyarakat.

Entah itu terlalu gemuk atau pun terlalu kurus, bentuk tubuh kita sering dicemooh oleh kebanyakan orang.

Baca Juga: Suarakan Body Positivity, Billie Eilish Bergaya Ala 50-an di Sampul Vogue

Bully mereka terhadap tubuh ini tentunya membuat kita jadi kurang percaya diri bahkan kurang menghargai diri sendiri.

Padahal setiap manusia berhak merasakan cinta dan kasih sayang dengan tulus apapun bentuk tubuh kita, bukan?

Sebab itu, body positivity hadir sebagai gerakan yang fokus pada kesetaraan dan penerimaan semua bentuk tubuh, apapun tipe dan ukurannya.

Tak hanya tipe dan ukuran, body positivity juga mengajak kita untuk menormalkan kekurangan dan kelebihan tubuh.

Misalnya, selulit yang sering membuat orang kurang percaya diri. Padahal, stretch mark merupakan hal normal, dan bukan sesuatu yang perlu ditakuti.

Tapi, melansir verymindwell, gerakan body positivity ini juga sering mendapatkan kritik dari dokter gizi.

Menurut mereka, body positivity mengajak orang untuk menerapkan gaya hidup tidak sehat, seperti tidak mengatur pola makan, olahraga, dan juga gaya hidup.

Selain itu, gerakan body positivity juga membuat orang jadi terobsesi dengan penampilan mereka sehingga lupa dengan aspek kehidupan lainnya.

Hasilnya, banyak orang jadi terjebak dengan beragam diet yang tidak sehat dan juga olahraga esktrem.

Apakah benar begitu Kawan Puan?

Baca Juga: Dian Fiona Hadirkan Label Jeans yang Mengusung Body Inclusivity

Sebetulnya, gerakan body positivity sendiri berarti untuk menghargai dan mencintai tubuhmu tanpa perlu mengkritik dirimu sendiri, lho.

Terlebih bila kita sudah melewati fase tertentu seperti kehamilan, penuaan, atau pilihan gaya hidup.

Melihat adanya masalah ini, banyak ahli pun kini mulai mengedukasi orang untuk lebih mindfull dalam menerima diri dengan gerakan body neutrality.

Body neutrality ini merupakan turunan dari body positivity. Bukan hanya mencintai tubuh, tetapi fokus dengan apa yang tubuhmu bisa lakukan.

Body neutrality dibentuk saat body positivity mendapatkan banyak kritik di dunia kedokteran.

Istilah itu kemudian hadir di 2015 lalu, di mana influencer, selebritas, dan pelatih mempromosikan gerakan ini untuk memisahkan penampilan fisik dan kebehargaan diri.

Body neutrality juga mengajak kamu untuk melihat apa saja kemampuan tubuhmu baik fisik dan psikis.

Bukan fokus pada penampilan, tetapi lebih menerima tubuh apa adanya.

Body neutrality berarti mengambil pandangan netral terhadap tubuhmu, kamu tidak perlu menghitung berapa cinta untuk tubuhmu.

“Kamu mungkin tidak selalu mencintai tubuhmu, tetapi kamu tetap masih bisa Bahagia dan menghargai apapun yang tubuhmu bisa lakukan,” kutip situs verymindwell.

Baca Juga: Sering Lakukan Body Shaming Terhadap Diri Sendiri? Yuk, Mulailah Menghargai Tubuhmu

Contohnya begini, tubuhmu bisa lari, bermain ski, membawa banyak barang belanjaan, memberikan pelukan, melahirkan, dan bisa membawamu pergi ke manapun. Tubuhmu bisa melakukan banyak hal luar biasa!

Body neutrality biasanya mengarahkan kita untuk lebih mindfulness dalam merasakan yang tubuhmu berikan, merawat tubuh, menutrisi, istirahat, dan membuat tubuhnya berfungsi dengan baik.

Wah, gerakan yang menarik ya, Kawan Puan!(*)

Viral di TikTok Urutan Mandi yang Benar, Ini Penjelasan dari Ahli