Tak Sembarang Mendidik Anak, Kenali 4 Jenis Gaya Pengasuhan dari Ketat Sampai tak Terlibat!

Ericha Fernanda - Sabtu, 29 Mei 2021
Ilustrasi keluarga.
Ilustrasi keluarga. freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan yang kini sebagai orang tua pasti memiliki gaya tersendiri dalam mengasuh anak.

Gaya pengasuhan anak yang Kawan Puan anut pun kemungkinan besar tidak akan sama dengan teman atau bahkan orang tua sendiri.

Namun, secara umum gaya pengasuhan orang tua itu mengalami kemiripan juga.  Gaya pengasuhan ini dapat dikelompokkan menjadi otoriter, terbuka, berwibawa, dan lalai.

Keempat jenis gaya pengasuhan tersebut memiliki pengaruhnya masing-masing untuk tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Keterlibatan Orang Tua Meningkatkan Kebahagiaan Anak saat Bermain

Hal ini dikarenakan gaya pengasuhan orang tua juga ikut andil dalam membentuk perilaku dan karakter buah hati.

Bagaimana pun juga, anak bergantung pada pendidikan dan ajaran dari orang tua yang bisa membentuk siapa mereka di masa depan melalui gaya pengasuhan tersebut.

Untuk lebih mengenal empat jenis gaya pengasuhan anak tersebut, kamu bisa simak penjelasannya yang dikutip dari Parents ini.

1. Otoriter

Gaya pengasuhan otoriter berfokus pada aturan ketat, kepatuhan, dan disiplin.

Orang tua tipe ini memiliki ekspektasi tinggi dan mereka tidak ragu-ragu untuk menghukum jika anak-anak tidak mengikuti pedoman mereka.

Orang tua yang otoriter juga mengambil alih kekuasaan pengambilan keputusan, jarang memberikan masukan kepada anak-anak tentang masalah tersebut.

Tipe orang tua ini tidak mengasuh, lunak, atau mudah berkomunikasi. 

Baca Juga: Apakah Mendisiplinkan Anak dengan Memukul Benar-Benar Melukai Batin Mereka Seumur Hidup?

Pengaruhnya terhadap anak-anak:

Ketika dibesarkan oleh orang tua yang otoriter, anak-anak sering kali berperilaku baik di rumah, tapi mereka mungkin memberontak ketika bersama teman sekolahnya.

Mereka mungkin juga berjuang dengan kepercayaan diri, harga diri, kinerja akademis yang lebih rendah, dan bahkan penyalahgunaan obat terlarang.

2. Terbuka

Sering kali orang tua yang memiliki gaya mengasuh terbuka bertindak lebih seperti teman daripada sosok berwibawa.

Mereka memenuhi kebutuhan anak-anak mereka tanpa memberikan banyak disiplin.

Misalnya, mereka mungkin membiarkan atau bahkan mendorong anak mereka untuk minum soda setiap kali makan, jika itu yang dia inginkan.

Orang tua yang santai dan lunak ini punya aturan rumah tangga sangat minim. Orang tua ini adalah kebalikan total dari otoriter.

Baca Juga: Jangan Terlalu Dibatasi, Ternyata Bermain Banyak Manfaatnya untuk Anak, Loh!

Pengaruhnya terhadap anak-anak:

Karena mereka memiliki kedudukan yang tinggi dalam rumah tangga, anak-anak dari orang tua yang permisif terbiasa mendapatkan apapun yang mereka inginkan.

Mereka dapat bertindak berhak, egosentris, dan memberontak.

Mereka mungkin juga memiliki kecenderungan antisosial dengan ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi mereka.

3. Berwibawa

Berwenang adalah gaya pengasuhan yang mungkin diharapkan banyak anak dari orang tuanya.

Ayah dan ibu yang berwibawa memberikan batasan kepada anak-anak mereka, tapi mereka juga memberikan kebebasan untuk membuat keputusan sendiri.

Mereka memandang kesalahan sebagai pengalaman belajar antara anak dan orang tua, serta orang tua juga memiliki harapan yang jelas untuk anak-anak mereka.

Orang tua yang berwibawa mengasuh dan hangat, namun mereka menanamkan pentingnya tanggung jawab dan disiplin.

Baca Juga: Agar Tak Manja, Begini Terapkan Rutinitas Harian Anak Supaya Lebih Mandiri

Pengaruhnya terhadap anak-anak:

Biasanya anak-anak dari orang tua yang berwibawa itu percaya diri, bahagia, dan sukses.

Mereka dapat dipercaya untuk membuat keputusan yang tepat dan mereka sering kali menetapkan ekspektasi tinggi untuk sukses.

Anak-anak ini mungkin juga berprestasi baik secara akademis dan sosial, dan mereka cenderung tidak menyalahgunakan narkoba atau alkohol.

4. Lalai/tak terlibat

Orang tua yang lalai tidak terlalu memedulikan, bahkan cenderung abai terhadap tumbuh kembang anaknya.

Mereka tidak menetapkan aturan atau ekspektasi, tetapi mereka juga tidak memberikan panduan saat dibutuhkan.

Dalam kasus yang ekstrem, kesejahteraan seorang anak dapat menderita karena pengabaian orang tua ini.  

Baca Juga: Mengapa Ada Orang Tua Cenderung Memiliki Anak Favorit? Simak Penjelasannya

Pengaruhnya terhadap anak-anak:

Tanpa bimbingan, struktur, atau keterlibatan orang tua, anak-anak dari ibu dan ayah yang lalai mungkin sering mendapatkan masalah.

Misalnya, mereka mungkin mendapat masalah di sekolah atau dengan hukum.

Mereka mungkin juga ragu untuk menjalin ikatan dengan orang lain, dengan kemungkinkan depresi juga umum terjadi. 

Pada intinya, tidak ada orang tua yang sempurna, begitu pun tidak ada anak yang sempurna.

Dengan memutuskan untuk memiliki anak, orang tua seharusnya memikul tanggung jawab untuk mengembangkan dan menumbuhkan perilaku dan psikologis dengan baik.

Hanya orang tua yang tahu bagaimana yang terbaik untuk buah hati, tapi anak juga berhak memiliki keputusan tersendiri bagaimana ia akan melanjutkan hidup dan cita-citanya.

Ibarat orang tua bagaikan penerbang layang-layang, membiarkannya terbang tinggi hingga ke langit dan tetap terlihat.

Tapi, jika layang-layangnya terbang terlalu jauh hingga tak terlihat, maka penerbang harus menariknya secara perlahan agar layang-layang tersebut mendekatinya.

Apabila ditarik terlalu kencang, layang-layang itu akan putus dan tidak akan kembali lagi. (*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania