Kena PHK di Masa Pandemi? Hindari 5 Kesalahan Ini Usai Diberhentikan

Arintha Widya - Rabu, 26 Mei 2021
Ilustrasi orang di-PHK
Ilustrasi orang di-PHK Anna Tarazevich

Parapuan.co - Awal pekan ini, kabar mengejutkan datang dari Manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO).

HERO menyebutkan bahwa pihaknya akan menutup seluruh gerai Giant mulai bulan Juli 2021.

Pertanyaannya adalah, bagaimana nasib para karyawan Giant jika gerai ditutup?

Dalam hal ini, tentu tak sedikit karyawan Giant yang terkena pemberhentian hubungan kerja atau PHK.

Baca Juga: 5 Cara Seru Manfaatkan Me Time Agar Cepat Move On Setelah Di-PHK

Apakah Kawan Puan termasuk yang kena PHK karena Giant tutup? Atau perusahaanmu ikut melakukan PHK akibat pandemi?

Jika benar kamu di-PHK karena corona, jangan khawatir, kamu tidak sendirian.

Oleh karena kamu tidak sendirian, maka kamu tidak perlu merasa terpuruk.

Manfaatkan saja waktu luangmu setelah diberhentikan untuk menjadi lebih baik dan mencari pekerjaan baru.

Juga, kamu mesti menghindari melakukan hal-hal buruk berikut ini, seperti mengutip The Balance Careers, setelah diberhentikan dari perusahaan. Apa saja itu?

1. Menjelekkan atasan dan perusahaan

Hal pertama yang mesti Kawan Puan hindari adalah menjelekkan mantan atasan, termasuk perusahaan yang dulunya menaungimu.

Walau di-PHK memang tidak menyenangkan, atasanmu tentu sudah mempertimbangkannya dengan matang.

Kamu boleh saja merasa sakit hati lantaran diperlakukan demikian setelah pengorbananmu untuk perusahaan selama ini.

Namun, menjelek-jelekkannya, terlebih membicarakannya di depan kolegamu bukanlah sikap yang bijak.

Jangan sampai sikapmu malah menjauhkanmu dari kemungkinan kamu akan direkrut bos baru.

Tetaplah menghormati mantan atasan dan bicarakan hal-hal baik atau tidak berbicara apapun tentangnya.

2. Menyimpan kabar PHK untuk diri sendiri

Sesedih apapun kamu setelah diberhentikan, usahakan untuk tetap mengabarkan berita buruk itu kepada keluarga, ya.

Sebab kamu tak perlu malu atau khawatir membuat keluarga kecewa.

Mereka pasti tetap akan mendukungmu, dan siapa tahu ada anggota keluarga yang bisa membantumu mencari pekerjaan baru.

Kalau kamu memang belum siap memberitahukan, tunggulah sebentar sampai hatimu cukup kuat buat menceritakannya.

Baca Juga: JKP Jadi Upaya Pemerintah Lindungi Korban PHK, Ini Caranya Mendaftar

3. Langsung mencari pekerjaan

Sebagian orang barangkali langsung membuat resume atau memperbarui profil LinkedIn setelah mendengar dirinya diberhentikan.

Atau ada juga yang bergegas menghubungi relasi-relasinya untuk menanyakan lowongan pekerjaan.

Padahal, langsung mencari pekerjaan setelah di-PHK bukan tindakan yang tepat untuk dilakukan.

Ketimbang langsung mencari kerja, akan lebih baik jika kamu mempertimbangkan kembali jalur karier.

Siapa tahu dari pengalamanmu yang ditambah passion, kamu akan menemukan jalur karier lain yang lebih cocok.

Kamu juga dapat memanfaatkan masa menganggur untuk mengembangkan skill di bidang tertentu, lo.

Gunanya, supaya nanti kamu bisa menemukan posisi yang lebih baik di kantor baru.

4. Bicara buruk soal pemberhentian

Seberapapun tidak enaknya di-PHK, usahakan kamu tidak sesumbar tentang hal tersebut kepada siapa saja.

Membicarakannya hanya akan membuat teman-temanmu khawatir.

Lebih dari itu, tindakan semacam ini juga membuatmu diliputi perasaan negatif dan pesimis.

Jika demikian, kapan kamu akan move on dari pekerjaan lama dan mendapatkan gantinya?

Baca Juga: 6 Universitas di Indonesia Ini Miliki Lulusan yang Dinilai Cepat Dapat Kerja

5. Mengisolasi diri dari lingkungan

Menganggur setelah di-PHK bukan berarti membuatmu jadi pribadi yang lebih tertutup.

Kamu memilih untuk mengisolasi diri dan hanya berkutat dengan internet, mencari-cari pekerjaan secara online.

Hentikan segera apabila saat ini kamu sedang melakukannya, ya, Kawan Puan. Keluarlah dari rumahmu dan hubungi teman-temanmu.

Cari relasi dengan orang baru, sehingga potensimu untuk mendapat pekerjaan semakin besar.

Intinya adalah tidak berbicara buruk tentang perusahaan lama dan terburu-buru mengambil langkah mencari kerja.

Kamu perlu bernapas sejenak sembari menyusun langkah selanjutnya. Semoga tips karier tersebut dapat membantumu, ya. (*)

Sumber: The Balance Careers
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania