Indonesia Kedatangan 3 Mutasi Virus Baru Corona, Hindari Dulu Kumpul-kumpul dan Kerumunan

Rizka Rachmania - Selasa, 4 Mei 2021
Ilustrasi berkumpul dan berkerumun
Ilustrasi berkumpul dan berkerumun Tzido

Parapuan.co - Indonesia kedatangan tiga mutasi baru virus corona. Mutasi tersebut berasal dari luar negeri, yakni Inggris, India, dan Afrika Selatan.

Bahkan, mutasi tersebut sudah menyerang masyarakat yang tinggal di Indonesia. Menurut Menteri Kesehatan, kasus infeksi akibat mutasi virus dari luar negeri itu terjadi di Jakarta dan Bali.

Melansir Kompas.comMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan bahwa sudah ada 16 kasus Covid-19 di Indonesia yang disebabkan oleh penularan virus mutasi baru dari ketiga negara tersebut. 

"Tadi sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden, mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden penularan dari India di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan di Bali," ujar Budi seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Alami Lonjakan Drastis Akibat Mutasi Triple

Ia memaparkan bahwa penambahan kasus Covid-19 yang berasal dari mutasi virus di India dan Afrika Selatan menambah kasus infeksi dari mutasi di Inggris yang lebih dulu terjadi.

"Jadi, selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, sudah ada dua mutasi dari India dan satu dari Afrika Selatan," terang Budi lebih jauh, masih melansir dari Kompas.com.

Informasi dari Menteri Kesehatan ini juga dibenarkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Ia membenarkan bahwa ketiga varian mutasi yang masuk Indonesia itu adalah B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan.

"Iya benar demikian (B.1.617 di Jakarta dan B.1.351 di Bali)," ujar Nadia seperti dilansir dari Kompas.com.

Adanya mutasi virus Covid-19 yang berasal dari luar negeri ini hendaknya membuat kita semua berhati-hati, sebab penularan dan infeksinya jauh lebih kuat dibanding virus sebelumnya.

Mutasi virus lebih berbahaya

Tiga mutasi virus yang ditemukan di Indonesia memiliki daya infeksi yang lebih berbahaya dari tipe sebelumnya.

Contohnya varian B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris. Varian tersebut diperkirakan 50 persen lebih menular daripada varian sebelumnya dan dikaitkan dengan peningkatakn transmisi yang lebih efisien serta cepat. 

Bahkan, Januari 2021 lalu ilmuwan dari Inggris melaporkan bukti yang menunjukkan bahwa varian B.1.1.7 berpotensi menyebabkan peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan varian lain.

Baca Juga: Tidak Hanya India, Negara Berikut Juga Alami Lonjakan Kasus Covid-19

Sementara itu, varian B.1.617 ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020 lalu. Virus ini disebut dengan mutasi ganda yang infeksinya lebih kuat dari sebelumnya.

Virus B.1.617 mengandung dua mutasi di dalamnya yakni L4525R dan E484Q.

L4525R dikhawatirkan meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi, sementara E484Q bisa membuat virus memiliki pengikatan yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Mutasi B.1.351 pun tak kalah mengkhawatirkannya dibanding dua mutasi lainnya.

Mutasi virus corona ini ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan, awal Oktober 2020.

Mutasi virus B.1.351 ini dicurigai dapat memengaruhi netralisasi beberapa antibodi, tetapi terdeteksi meningkatkan keparahan penyakit.

Ada potensi lonjakan kasus Covid-19 seperti India

Perihal mutasi virus corona baru yang masuk Indonesia, epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono turut memberikan pandangannya.

Menurutnya, apabila kita tak waspada dan terkesan meremahkan situasi saat ini, bukan tidak mungkin lonjakan kasus seperti di India terjadi di Indonesia.

Apalagi kalau mengingat varian mutasi dari India sudah masuk ke Indonesia. Tentu kita semua tak boleh menyelepekan.

"Kalau jumlah virus bermutasi itu (B.1.617 dari India) sudah di atas ambang tertentu, maka akan terjadi peningkatan yang sangat besar seperti di India, meski penduduk Indonesia seperlima India," ujar Pandu seperti melansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Indonesia Gunakan 3 Jenis Vaksin Covid-19, Ini Dia Perbedaannya

Oleh karenanya, ia menyarankan kita semua untuk waspada dan terus menjaga diri dari risiko infeksi.

Caranya dengan memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi kontak langsung dengan orang luar. Dengan begitu, risiko paparan virus pun bisa lebih terkendali.

Pandu pun mengingatkan kita semua untuk tidak dulu bepergian jauh seperti mudik Lebaran, karena hal tersebut justru meningkatkan risiko penyebaran virus.

Kalau tetap memaksa, maka bukan tidak mungkin lonjakan kasus corona di Indonesia bisa meningkat.

Oleh karena itu Kawan Puan, mengingat sebentar lagi libur Lebaran, maka ada baiknya kita menahan diri untuk tak mudik atau liburan dulu, ya.

Pasalnya, dengan kita bepergian, risiko penularan dan penyebaran lebih rentan terjadi.

Jika bukan kamu yang terinfeksi, bisa jadi orang tersayang di sekitarmu lah yang akan kena.

Lebih baik menjaga dan menahan diri untuk tidak mudik dan berkumpul-kumpul dulu, daripada merelakan diri terserang virus. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania