Bukan Sekedar Saran, Ini Cara Kita Beri Dukungan Pada Teman yang Sakit

Alessandra Langit - Senin, 3 Mei 2021
Ilustrasi membantu teman yang sakit dan kesusahan
Ilustrasi membantu teman yang sakit dan kesusahan Freepik

Parapuan.co - Aktris Joanna Alexandra, pada hari Sabtu (1/5/21), mengabarkan bahwa suaminya, Raditya Oloan, dalam kondisi kritis pasca Covid-19.

Raditya Oloan sebelumnya sudah menjalani perawatan Covid-19 dan hasilnya sudah negatif. Namun, kondisi fisiknya malah memburuk.

Joanna berbagi kabar tersebut lewat akun Instagramnya.

Pada kolom caption, Joanna meminta doa kepada teman-temannya dan para pengikutnya di Instagram.

Pada paragraf terakhir, Joanna menyampaikan kepada teman-temannya untuk tidak memberi saran terkait pengobatan suaminya.

"Btw buat teman-teman, please jangan dulu tawarin atau saranin produk atau terapi buat penyembuhan covid ya, ini udah bukan kasus covid lagi, udah negatif," ungkap Joanna.

Baca Juga: Hasil Swab Sudah Negatif, Suami Joanna Alexandra Justru Drop hingga Harus Masuk ICU, Begini Kondisinya

Hal yang dilakukan oleh teman-teman Joanna merupakan bentuk kepedulian, namun apakah memberikan saran terus menerus berhasil membuat teman kita yang sakit dan kesusahan merasa lebih baik?

Berikut cara yang dapat kita lakukan untuk memberi dukungan bagi teman kita yang sakit dan kesusahan.

Tanya apa yang temanmu butuhkan

Sebelum kamu memberikan beribu saran dengan asumsimu sendiri bahwa saran-saran itu membantu, ada baiknya tanyakan terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh temanmu.

Terkadang, orang yang sedang mengalami sakit dan kesusahan, lebih memilih untuk tidak diganggu dan diberikan dukungan dengan diam dalam bentuk doa dan kehadiranmu.

Banyak dari mereka yang merasa saran-saran darimu menambah beban pikiran mereka.

Melansir dari Realsimple.com, Elisabeth Kubler-Ross, psikiater Swiss yang terkenal di bidang kedukaan, percaya bahwa menghormati keinginan orang sakit dan susah itu penting. 

Jika kamu berulang kali memberikan saran padahal temanmu sudah berulang kali mengatakan tidak, maka tawaran tersebut bisa jadi adalah bentuk keegoisan kamu.

Jika mereka meminta saran padamu, baru kamu boleh berikan sebanyak apa pun yang mereka butuhkan.

Tunggu kabar dari temanmu

Tidak sedikit dari kita yang langsung menghubungi teman kita yang sakit berulang kali ketika mendapat kabar tersebut.

Terkadang kita membanjiri panggilan telepon dan pesan mereka.

Perlu kita ketahui bahwa hal tersebut bisa menambah kecemasan dan beban pikiran temanmu yang sedang sakit atau susah.

Baca Juga: Simak, Lakukan Kegiatan Ini untuk Menjaga Persahabatan Jarak Jauhmu

Bila mereka sudah siap dan merasa lebih baik untuk bicara, mereka pasti akan memberikan kabar kepadamu.

Cukup berikan pesan singkat yang berisi pengingat bahwa mereka bisa menghubungimu kapan saja.

Namun, jika situasi cukup genting, kamu bisa menghubungi keluarga terdekat temanmu untuk mengetahui kabar terbaru.

Beri jarak fisik

Selain mencegah penularan, memberi jarak fisik antara kamu dan temanmu yang sakit dapat membuat mereka merasa lebih rileks.

Banyak dari orang yang sakit juga membutuhkan privasi agar pikiran mereka bisa istirahat juga.

Jika kamu harus menemani temanmu ke dokter atau rawat inap, tanyakan padanya di mana kamu bisa menunggu.

Jika mereka mengizinkan kamu untuk berada di satu ruangan dan kondisi kesehatan kalian berdua memungkinkan, baru kamu boleh berada di jarak dekat dengannya.

Bicarakan soal administrasi dengan hati-hati

Biaya kesehatan tidaklah murah, namun jangan sampai kamu mengingatkannya saat temanmu terbaring sakit.

Bila kamu ingin memberi bantuan secara materi, bicaralah pada keluarga terdekatnya dan urus bersama mereka.

Membicarakan persoalan administrasi dapat menambah beban pikiran dan dapat meningkatkan stres bagi mereka yang sakit.

Tanyakan bantuan apa yang bisa kamu lakukan kepada keluarga terdekatnya untuk membantu segala persoalan administrasi temanmu.

Jika kamu satu-satunya orang terdekat untuk temanmu yang sakit, penting untuk berbicara mengenai persoalan administrasi saat kondisinya sedang baik.

Tanyakan apa yang ia inginkan, dan beri pilihan kemungkinan saat ia merasa tidak bisa mengambil keputusan sendiri. 

Baca Juga: Orang Terdekat Suka Ikut Campur? Begini Cara Bijak untuk Menyikapinya

Diane E. Meier, M.D., direktur CAPC mengatakan,"Hal ini sangat sulit untuk dibicarakan, tetapi jika kamu pernah berada dalam situasi di mana kamu tidak dapat membuat keputusan sendiri, penting adanya diskusi untuk tahu mana yang penting."

Kawan Puan, penting untuk kita memprioritaskan pendapat dan keinginan dari teman kita yang sakit atau sedang kesusahan sebelum bertindak sendiri.

Mereka yang lebih tahu apa yang dibutuhkan dan dirasakan.

Terkadang tindakan kita adalah aksi spontan karena kepanikan kita, maka jangan lupa jernihkan pikiran kita dan dengarkan apa yang mereka butuhkan. (*)

Sumber: Realsimple.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati