Berisiko Tinggi! Ini Alasan Tak Boleh Tinggalkan Anak Sendirian di Mobil

Alessandra Langit - Senin, 26 April 2021
Ilustrasi anak di mobil
Ilustrasi anak di mobil Freepik

Durasi waktu yang singkat bukanlah alasan

Beberapa orang tua mungkin memilih untuk meninggalkan anak mereka di dalam mobil dengan alasan mereka hanya akan keluar sebentar.

Namun, sesingkat apa pun waktunya, kita tidak boleh meninggalkan anak di dalam mobil sendirian.

"Tidak boleh meninggalkan anak-anak atau hewan peliharaan di dalam mobil, bahkan dengan jendela terbuka," kata Christopher McStay, MD, seorang dokter ruang gawat darurat di New York University Langone Medical Center.

Christopher  telah menangani banyak pasien anak yang terluka akibat ditinggal sendirian di dalam mobil yang panas.

“Mobil kita adalah rumah kaca dan suhu bisa menjadi sangat panas dalam waktu yang sangat singkat,” katanya.

Sementara itu, menurut Nathan Allen, MD, seorang dokter di Universitas Chicago, tidak ada waktu yang dianggap terlalu singkat ketika meninggalkan anak-anak sendirian di dalam mobil.

Baca Juga: Bayi Juga Bisa Mengalami Kebingungan Menyusu, Ini Tanda-tandanya

“Anak-anak lebih rentan dengan penyakit dan cedera akibat panas daripada orang dewasa. Tubuh mereka menghasilkan lebih banyak panas, kemampuan mereka untuk mendinginkan diri melalui keringat pun belum berkembang seperti orang dewasa,” tambahnya.

Kawan Puan, waktu yang singkat bukanlah alasan untuk meninggalkan anak di dalam mobil yang panas sendirian yah.

Kenali akibatnya

“Orang tua meninggalkan anak-anak di dalam mobil karena kurangnya pemahaman tentang bahaya yang dapat terjadi,” ungkap Christopher Haines, direktur pengobatan darurat pediatrik di Rumah Sakit Anak St. Christopher di Philadelphia.

Suhu di dalam mobil dapat meningkat 30 sampai 40 derajat dalam waktu satu jam. 

Semtnara itu, 70 persen peningkatan terjadi dalam waktu 30 menit pertama.

Serangan panas tubuh dapat terjadi ketika suhu tubuh melewati 104 derajat Fahrenheit (atau 40 derajat celcius).

Hal itu akan membebani kontrol suhu otak dan menyebabkan pusing, disorientasi, agitasi, kebingungan, lesu, kejang, kehilangan kesadaran, hingga kematian.

 

 

Sumber: WebMD
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri