Segalanya Harus Tepat, Ketahui 5 Tanda Kamu Terlalu Perfeksionis

Ericha Fernanda - Sabtu, 17 April 2021
Tanda kamu perfeksionis
Tanda kamu perfeksionis hxyume

Parapuan.co - Kawan Puan, menetapkan standar untuk diri kita sendiri terkait pekerjaan, hobi, dan kehidupan pribadi adalah suatu hal yang wajar.

Sebab menetapkan standar dan tujuan merupakan cara paling efektif untuk terus bekerja menuju apa yang kita inginkan dalam hidup.

Tentu saja, serius tentang pencapaian dan meraih kesuksesan pribadi itu penting.

Baca Juga: Biar Bahagia, Ini 7 Tips Melakukan Self Love dalam Keseharian

Namun sebagai manusia kita tetap memerlukan keseimbangan dalam hidup.

Di mana ada pencapaian, di situ juga ada kegagalan dan proses belajar yang harus kita lewati.

Membuat kesalahan dan kegagalan itu sudah menjadi jalan hidup tiap manusia, tidak semua keberhasilan diraih dalam sekali jalan.

Kawan Puan, menjadi terlalu perfeksionis ternyata bisa tidak menyisakan ruang untuk kesalahan, dan tidak sehat bagi kita karena bisa menjauhkannya dengan orang lain.

Melansir dari Her Beauty, berikut tanda-tanda kamu terlalu perfeksionis.

Yuk simak sama-sama!

1. Tidak pernah puas

Bahkan ketika telah mencapai tujuan yang sangat sulit, seorang perfeksionis akan tetap merasa itu tak akan cukup.

Secara mental si perfeksionis meremehkan pencapaian mereka sendiri.

2. Hanya peduli dengan hasil

Perfeksionis akan melakukan cara apapun yang diperlukan untuk mencapai hasil yang mereka inginkan.

Terlepas dari keamanan atau kebahagiaan pribadi mereka sendiri dan orang lain, mereka akan melakukan apapun demi hasil yang maksimal.

Baca Juga: Biar Bahagia, Ini 7 Tips Melakukan Self Love dalam Keseharian

3. Tersesat dalam detail

 Perfeksionisme yang ekstrem dapat menyebabkan kita menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan detail yang sangat kecil dari sebuah tugas.

Banyak perfeksionis melewatkan tenggat waktu karena terlalu sibuk dengan kesempurnaan.

4. Merasa sangat emosional ketika tidak sesuai

Ketika hasil yang kita inginkan dipengaruhi oleh perubahan detail sekecil apapun, kita akan merasa tidak stabil secara emosional.

Pada akhirnya orang perfeksionis sering merasakan dirinya frustasi, marah, kecewa, dan depresi.

5. Ekspektasi yang tidak realistis

Tak hanya sulit bagi kita sendiri untuk mempertahankan standar yang tidak realistis, tetapi juga sangat membebani orang yang kita cintai jika konsisten memaksa mereka untuk tampil sempurna juga.

Tak ada celah bagi si perfeksionis ketika dirinya dan orang lain membuat kesalahan.

Sebagai perfeksionis, kita tidak dapat meninggalkan kesalahan dalam waktu lama karena perlu segera memperbaikinya.

Baca Juga: Biar Bahagia, Ini 7 Tips Melakukan Self Love dalam Keseharian

Melakukan segalanya secara maksimal dan bersungguh-sungguh itu memang baik.

Namun jika kerja keras yang membuat kita terlalu mendetail dari segala sisi untuk kepastian yang sempurna justru akan melelahkan dan membuat stres.

Kawan Puan, sebenarnya tidak apa-apa lo melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan.

Tidak apa-apa pula tidak sempurna daripada memaksakan sebuah kesempurnaan tapi buat orang lain terluka.

Semoga dengan tulisan ini, kita tidak lagi memaksa diri menjadi seseorang yang terlalu perfeksionis ya! (*)

Sumber: Her Beauty
Penulis:
Editor: Arintya