Bukan Hal Remeh, Psikolog Ungkap Dampak Negatif KDRT Terhadap Korban

Anna Maria Anggita - Kamis, 8 April 2021
Illustrasi KDRT
Illustrasi KDRT Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Parapuan - Belakangan ini kabar tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam hubungan artis tengah marak dibahas. 

Salah satunya dialami oleh Talita Latief yang sedang mengajukan perceraian dengan suaminya, Denny Lyla. 

Dikabarkan, Talita Latief mengalami KDRT yang parah seperti dilempari ponsel oleh sang suami hingga giginya berdarah.

Wah, mendengarnya saja, kita pasti ikut kesal sekaligus sedih ya, Kawan Puan. Sebab, rasanya tak ada satupun perempuan yang layak mendapat KDRT. 

Dan, seharusnya hubungan rumah tangga bukan saling menyakiti. Melainkan saling mencintai dan memberi dukungan, bukan? 

Sebab begini, menurut Anna Surti Ariani atau biasa dipanggil dengan Nina sebagai psikolog klinis keluarga sekalinya kita menjadi korban KDRT, dampaknya tak hanya fisik saja, melainkan luka mental yang bisa berdampak panjang untuk masa depan. 

Baca Juga: Kenali Ciri-cirinya, Ini 5 Tanda Doi Tidak Tertarik Lagi Kencan Denganmu

Nina pun menjabarkan empat dampak yang dialami korban KDRT, yang seharusnya menjadi perhatian kita semua. Berikut ini ulasannya:

1. Dampak Fisik

Dampak fisik yang dialami oleh korban KDRT berbeda-beda.

"Misalkan jika korban mendapatkan pukulan, siraman air panas, atau ditusuk dan lain sebagainya, biasanya ada memar dan luka-luka secara fisik," ujar Nina kepada PARAPUAN.

Sedangkan, kalau KDRT berbentuk penelantaran, akan timbul dampak fisik seperti kurus kering karena kelaparan.

Selain itu, korban juga tak terawat dan menjadi kusut karena korban dipasung hingga tak memiliki kesempatan untuk mandi.

2. Dampak Kognitif

Kognitif pada dasarnya adalah proses berpikir, contohnya bagaimana manusia memahami sesuatu. 

Jadi korban-korban KDRT seringkali kesulitan untuk berkonsentrasi.

Sehingga para korban ini merasa susah dalam memahami sesuatu.

Hal ini terjadi karena daya tangkap korban menjadi lebih rendah.

"Akibatnya korban KDRT ini kesulitan dalam mencari solusi yang terbaik. Padahal untuk mencari solusi, mereka harus memikirkan alternatif mana yang paling baik dan masuk akan yang harus dilakukan," tambah Nina.

Baca Juga: 5 Tanda Kita Kurang Memperhatikan Diri Sendiri dan Cara Mengatasinya

3. Dampak Emosional

Korban KDRT merasa bahwa kepercayaan dirinya berkurang, depresi dan mengalami gangguan kecemasan.

Selain itu, korban juga merasa dirinya itu buruk dalam arti lain konsep diri korban itu negatif sekali.

"Kemudian self-esteem atau harga diri korban itu rendah sekali," ungkap Nina

Tak hanya itu saja, korban juga merasa adanya perasaan bersalah yang berlebihan.

Bahkan pada korban tertentu, ia akan melukai diri sendiri.

"Terkadang beberapa korban KDRT, walaupun KDRT dilakukan saat ia kecil, ketika besar ia akan mengalami hal-hal yang sebenarnya positif, malah dipertanyakan," tambah Nina.

Hal ini timbul karena seringkali korban merasa bahwa dirinya itu tak layak untuk mendapatkan hal yang baik.

4. Dampak Sosial

" Seringkali korban merasa kesulitan untuk menyampaikan apa yang dialami kepada orang lain," ujarnya. 

Jadi, korban pun menarik diri dari keluarga, pergaulan, dan kegiatan kantor.

Dikarenakan sering menarik diri, ada efek yang muncul, misalnya efek dalam pekerjaan, korban KDRT bisa tak mendapat promosi.

Hal ini akibat dari penolakan yang sering terjadi, sehingga kantor merasa kalau korban tidak perform.

Baca Juga: Takut Untuk Jatuh Cinta Lagi? Ini Solusi Agar Kita Siap Membuka Hati

Selain itu, korban yang menarik diri dari lingkungan sosial, acap kali korban tak mendapat dukungan yang dibutuhkan dari orang lain.

Sementara, ketika korban sulit mendapatkan dukungan, korban akan terpojok lagi di tengah lingkungan KDRT ini.

Dengan melihat berbagai dampak yang dialami oleh korban KDRT, yuk Kawan Puan, sebagai sesama perempuan, kita dukung korban agar segera bangkit dan mendapat solusi yang terbaik.(*)