Ada Isu Pembekuan Darah, Indonesia Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Vregina Voneria Palis - Rabu, 17 Maret 2021
Vaksin Covid-19 AstraZeneca disuspend di 13 negara
Vaksin Covid-19 AstraZeneca disuspend di 13 negara freepik.com; consumeraffairs.com

Parapuan.co - Pada Senin (15/3/2021) Menteri Kesehatan Budi Gunadi sempat menyampaikan bahwa Indonesia menangguhkan vaksin AstraZeneca

Hal ini dikarenakan adanya laporan kasus pembekuan darah setelah pasien di suntik vaksin AstraZeneca dan dua di antara dilaporkan meninggal dunia.

Melansir dari Kompas.com, Menteri Budi Gunadi dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR RI, Jakarta, berkata, "Sampai saat ini berita yang kami terima dari WHO mereka masih meneliti, kita juga terima dari MHRA itu BPOM-nya UK (Inggris), dan EMA itu European Medical Authority, mereka sekarang belum mengonfirmasi apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak."

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Hukum Vaksinasi Covid-19, Sebut Tak Batalkan Puasa

"Untuk konservativismenya, BPOM menunda dulu implementasi AstraZeneca sambil menunggu konfirmasi dari WHO. Mudah-mudahan dalam waktu singkat dapat keluar, karena memang betul yang AstraZeneca ini ada expired period di akhir Mei," ujarnya. 

Ia menambahkan, "Sebenernya AstraZeneca karena sudah datang biasanya ada 6 bulan sampai satu tahun, kita baru tahu ini expired date akhir Mei. Padahal dia suntikannya bedanya 9 sampai 12 minggu dan sampai sekarang juga masih menunggu lot rilis dari BPOM."

Menanggapi hal itu, Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P mempertanyakan solusi yang akan dilakukan Kemenkes mengingat penggunaan vaksin AstraZeneca ditunda sementara waktu.

"Potensi kedaluwarsa sangat tinggi. Solusinya seperti apa?" tanya Rahmad.

Baca Juga: Makin Panas Kisah Cinta Segitiga Kaesang Pangarep, Pihak Istana Sampai Ikut Angkat Bicara

Budi Gunadi menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca yang telah didatangkan ke Indonesia akan digunakan sebagai vaksinasi tahap pertama.

"Rencana kami yang 1,1 juta ini (dosis vaksin AstraZeneca) akan kita gunakan sebagai vaksinasi pertama karena berikutnya akan datang lagi sekitar 3 juta tanggal 22 Maret dan 7 juta di tanggal 22 April," tambahnya.

Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat agar tidak panik dengan adanya laporan pembekuan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

Ia mengatakan, persiapan distribusi tetap dilakukan sambil menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kalau kita melihat kurang lebih dua atau tiga minggu lagi semua proses quality control kemudian pengepakan dan persiapan distribusi itu akan selesai," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (16/3/2021). 

Nadia menyakini penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca dapat diselesaikan sebelum bulan Mei 2021.

Baca Juga: Indonesia Dapat Pujian WHO Usai Datangkan Vaksin AstraZeneca

Sementara itu sebelumnya sempat dilaporkan bahwa kasus penggumpalan darah tidak hanya terjadi di Indonesia, di Austria dilaporkan bahwa seorang perawat meninggal karena mengalami pembekuan darah setelah beberapa hari disuntik oleh vaksin AstraZeneca.

Kontroversi mengenai vaksin AstraZeneca ini pun berimbas pada penangguhan penggunaan vaksin di beberapa negara.

Tercatat selain Indonesia, ada 12 negara Eropa yang memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin ini  di ataranya termasuk Denmark, Jerman, Perancis, Spanyol dan Italia. 

 (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria