Desainer Ria Miranda Bagikan Tips Agar Bisnis Bisa Bertahan di Pandemi

Shenny Fierdha - Selasa, 23 Februari 2021
Ria Miranda
Ria Miranda

Parapuan.co - Enggak hanya berpengaruh bagi kita, pandemi COVID-19 juga berpengaruh besar terhadap sejumlah lini bisnis. 

Akibatnya, para pelaku bisnis yang terdampak pandemi harus putar otak dan mencari strategi terbaru yang tepat agar bisa bertahan di kondisi ini. 

Situasi yang menutut kita untuk selalu kreatif dirasakan betul oleh perancang busana dan direktur kreatif pakaian modest Ria Miranda yang terkenal dengan merek pakaiannya, RiaMiranda.

Industri fashion yang terdampak pandemi COVID-19 ini membuat Ria Miranda harus mengubah strategi bisnisnya untuk bertahan di masa pandemi; salah satunya dengan chit-chat dengan pelanggan untuk mencari solusi demi keberlangsungan bisnis.

Hal ini diungkapkannya dalam webinar via Zoom yang diselenggarakan oleh platform belanja daring Shopee bertajuk Bincang Shopee 3.3 Fashion Sale: Cara Kreatif Industri Fashion Beradaptasi di Pandemi pada Selasa (23/2/2021).

Baca Juga: Butuh Waktu Puluhan Tahun untuk Gabrielle Union Mencintai Rambutnya

Selalu mendengarkan pelanggan

Kedekatan Ria Miranda dengan pelanggannya memang tidak perlu diragukan lagi. 

Sebelum pandemi, Ria rutin mendatangi kota-kota yang menghadirkan butik RiaMiranda sebagai strategi bisnis. Di sana, Ria biasa berbicara langsung dengan pelanggan untuk meminta saran dan masukan terkait dengan bisnis dan produknya. 

“Aku dengan pelanggan memang sedekat itu. Ketika tidak punya solusi (bisnis), kita mengobrol dengan pelanggan dan itu memang bisa memecahkan masalah kita,” ujar Ria dalam webinar tersebut.

Tersebar di Jakarta, Bekasi, Surabaya, Medan, Banda Aceh, hingga Samarinda, Ria dengan senang hati mengunjungi butik tersebut. Sayangnya pandemi membuat semua orang tidak bisa bepergian dengan bebas.

Pada akhirnya, Ria mengandalkan aplikasi konferensi video Zoom untuk berbicara langsung dengan pelanggan. Perlu Kawan Puan ketahui kalau obrolannya sama sekali tidak serius, justru cenderung akrab dan hangat.

“Di awal pandemi, aku tanya (kepada pelanggan) apa yang mereka (pelanggan) rasakan (terkait pandemi). Lalu mereka bercerita mereka butuh apa, kegiatannya apa,” beber Ria.

Semua data yang Ria peroleh dari obrolan dengan pelanggan tersebut ia himpun untuk selanjutnya diolah menjadi ide bisnis.

Harus Melek Tren

Selain berbicara dengan para pelanggan, Ria juga menekankan betapa pentingnya pelaku bisnis fashion agar tetap melek tren.

Menurut Ria dengan mengetahui tren yang sedang berlangsung, pelaku bisnis fashion jadi bisa mengetahui apa yang tengah digandrungi pelanggan maupun masyarakat dari kelompok umur tertentu.

Baca Juga: Andalkan Resep Ayah, Eugenie Patricia Berhasil Kembangkan Puyo Dessert

“Karena kita tahu keseharian mereka (pelanggan maupun masyarakat), kita jadi bisa merangkum apa yang mereka mau. Ini sangat membantu,” tegas Ria.

Semua itu membuahkan ide pada benak Ria untuk membuat pakaian yang sesuai dengan tren dan kebiasaan pelanggannya maupun masyarakat umum.

“Kalau tren olahraga, kita membuat baju olahraga. Suka berkebun, kita membuat juga (baju untuk berkebun). Ide baru yang diterima pelanggan dengan baik, itu kita syukuri,” ucapnya.

Selama pandemi, brand fashion RiaMiranda meluncurkan koleksi pakaian yang lebih nyaman dikenakan selama di rumah saja lho, Kawan Puan. 

Enggak heran kalau Ria Miranda menggunakan bahan katun, linen, dan rayon sebagai material pakaian yang ia kenakan untuk mendukung kenyamanan si pemakai baju.

Agar semakin menarik minat publik, Ria merancang pakaian sedemikian rupa supaya pakaian bisa dikenakan di dalam dan luar rumah.

Ini dikarenakan masih ada masyarakat yang terkadang pergi keluar rumah untuk berbagai keperluan.

Sebelum mengakhiri pembicaran, Ria kembali menekankan pentingnya mengobrol dengan pelanggan untuk menjaring ide agar bisnis tetap bercuan.

“Sebab ternyata tantangan dan hambatan bisnis bisa terjawab dengan ngobrol sama pelanggan,” pungkas Ria.

(*)

Baca Juga: Keren! Cuman Modal Rp3 Juta, Maharani Kemala Sukses Bangun MS Glow

 

Sumber: Kompas.com,webinar,riamiranda.com
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini