Mitos atau Fakta Bahwa Kopi Bisa Pengaruhi Menopause? Ini Kata Ahli!

Firdhayanti - Selasa, 23 Februari 2021
Ilustrasi minum kopi
Ilustrasi minum kopi BartekWardziak

Parapuan.co – Siapa yang hobi minum kopi nih, Kawan Puan?

Beberapa dari kita pasti senang minum kopi di pagi hari. Selain rasanya yang nikmat, kopi juga bisa mempengaruhi mood kita dalam menjalani hari. Enggak heran kopi jadi favorit sebagian besar dari kita. 

Meski jadi favorit, nyatanya kopi enggak lepas dari mitos yang beredar bahwa minuman ini dapat menyebabkan menopause.

Sebenarnya, kopi memang dapat mempengaruhi menopause atau sekedar mitos? 

Baca Juga: 7 Manfaat Jahe Untuk Kesehatan, Turunkan Kolesterol Hingga Berat Badan

Kopi dan gejala menopause

Dilansir dari Mayo Clinic, Tatnai L. Burnett, M.D., dokter dan ginekologis asal Minessota, Amerika Serikat; mengatakan bahwa mungkin saja ada hubungan antara kopi dan gejala dari menopause. Beberapa di antaranya ialah hot flashes dan gejala lain yang terkait dengan regulasi tubuh terhadap diameter pembuluh darah (gejala vasomotor).

Seperti yang NHS.uk laporkan, hot flashes akan dialami kebanyakan perempuan saat menjalani masa menopause. Kondisi hot flashes sering digambarkan sebagai perasaan panas tiba-tiba yang sepertinya datang entah dari mana dan menyebar ke seluruh tubuh.

Ciri lainnya ialah kita mungkin akan mengalami keringat, jantung berdebar, dan kemerahan pada wajah.

Beberapa perempuan hanya mengalami hot flashes sesekali dan kondisi tersebut tidak terlalu mengganggu mereka; sementara yang lain dapat mengalami beberapa kali dan mengakibatkan rasa  tidak nyaman, mengganggu dan memalukan.

Kondisi hot flashes bisa terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum menstruasi kamu berhenti dan akhirnya menopause. Biasanya berlanjut selama beberapa tahun setelah menstruasi terakhir kamu.

Baca Juga: Cegah Rasa Sakit, Ini 6 Faktor yang Wajib Dijauhi Saat Datang Bulan Tiba

Timbul gejala vasomotor

Kembali ke kafein dan menopause, penelitian menunjukkan tentang kafein dan gejala menopause umumnya memberikan hasil yang bertentangan. Tapi, terdapat satu penelitian yang  menemukan hubungan antara penggunaan kafein dan gejala vasomotor.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan pascamenopause yang rutin minum minuman berkafein seperti kopi, teh atau soda akan mengalami gejala vasomotor yang lebih mengganggu daripada yang tidak mengonsumsi kafein. Justru gejala vasomotor sama sekali tidak terlihat pada perempuan premenopause atau perimenopause.

Jika kamu mengonsumsi kafein secara teratur dan merasa terganggu oleh hot flashes, kamu dapat mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghilangkan kafein  untuk melihat apakah itu meredakan gejala atau tidak.

Oleh karena itu, Kawan Puan harus menetapkan batasan dalam meminum kopi mulai sekarang.

Tujuannya, agar ketika menopause nanti kita tidak mengalami hal-hal yang mengganggu seperti hot flashes tersebut. 

(*)

Baca Juga: WFH Bisa Bikin Burnout, Berikut 6 Cara Ampuh untuk Mengatasinya