Parapuan.co - Menjadi orang tua di era modern bukanlah perkara mudah. Rutinitas padat, tuntutan pekerjaan, hingga urusan rumah tangga membuat banyak orang tua merasa kewalahan. Dalam kondisi seperti ini, sebagian orang tua mengaku melakukan “jalan pintas” yang mungkin jarang diungkapkan: berbohong kepada anak demi membuat hari terasa lebih ringan.
Laporan terbaru dari Skylight yang PARAPUAN rangkum dari Parents, menunjukkan bahwa fenomena ini ternyata cukup umum. Mereka mengumpulkan lebih dari 3.000 pengakuan anonim dari orang tua di berbagai daerah. Hasilnya, 35% orang tua mengaku merasa sangat kelelahan dan kosong energi, sehingga mencari cara apa pun untuk bertahan.
Michael Segal, pendiri dan CEO Skylight, mengatakan, "Kami mendengar lebih dari seribu orang tua menyampaikan hal yang sama dengan berbagai cara: menjadi orang tua itu benar-benar sulit, dan tidak ada seorang pun yang bisa selalu terlihat sempurna."
Melalui kampanye ini, Skylight ingin memperlihatkan sisi jujur dari parenting dan menjadikan “pekerjaan yang tak terlihat menjadi terlihat.”
Saat Orang Tua Memilih "Kebohongan Kecil"
Laporan Parent Confessions menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang tua membuat alasan kepada anak-anaknya hanya untuk mendapatkan waktu me-time, dan sekitar 17,5% orang tua ‘membelokkan kebenaran’ demi bisa melewati waktu hingga jam tidur malam.
Alasannya beragam. Sebagian orang tua hanya ingin rehat sejenak dari rutinitas yang padat. Misalnya, ada yang mengaku melewatkan dongeng sebelum tidur dengan alasan belanja ke supermarket, padahal sebenarnya pergi mengikuti kelas yoga.
"Kadang kamu butuh melarikan diri sebentar untuk bernapas setelah seharian penuh, meski rasa bersalah selalu muncul di akhir hari," ujar salah satu pengakuan.
Ada juga orang tua yang berbohong karena kelupaan. Seorang ibu menceritakan pernah lupa mengambil gigi anaknya untuk “tooth fairy,” lalu menutupi dengan alasan peri gigi sedang kehabisan kuota.
Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Diajarkan ke Anak Perempuan Sebelum Masuk SMP