Parapuan.co - Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan finansial, semakin banyak orang mulai mempertimbangkan untuk mengubah gaya hidup mereka agar lebih sederhana dan bermakna.
Dorongan untuk mengurangi stres dan mengatur pengeluaran dengan bijak membuat banyak orang tertarik pada konsep frugal living dan gaya hidup minimalis. Di sisi lain, keedua konsep ini sering dianggap serupa karena sama-sama berkaitan dengan pengurangan konsumsi dan upaya hidup lebih sederhana.
Padahal sebenarnya, frugal living dan gaya hidup minimalis adalah dua pendekatan gaya hidup yang berbeda, baik dari segi motivasi, cara pelaksanaan, hingga tujuan akhirnya.
Frugal living atau hidup hemat adalah gaya hidup yang berfokus pada pengeluaran secara bijaksana dan hemat. Tujuan utama dari frugal living adalah mengoptimalkan pengeluaran agar seseorang bisa mendapatkan nilai maksimal dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
Gaya hidup ini tidak sekadar soal berhemat tanpa tujuan, tetapi lebih kepada kesadaran penuh dalam setiap keputusan keuangan yang diambil.
Orang dengan frugal living akan lebih cermat dalam membandingkan harga sebelum membeli barang, menggunakan barang-barang sampai benar-benar habis atau rusak, memanfaatkan diskon dan promo dengan bijak, bahkan membuat sendiri produk di rumah.
Frugal living bukan tentang menolak konsumsi sama sekali, tetapi tentang membelanjakan uang hanya untuk hal yang benar-benar penting dan bermanfaat jangka panjang.
Sementara itu, gaya hidup minimalis adalah pendekatan hidup yang menekankan pada penyederhanaan dan pengurangan kepemilikan barang agar seseorang bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti dalam hidup mereka.
Berikut beberapa perbedaan antara frugal living dan minimalis sebagaimana dilansir dari laman Sahabat Pegadaian:
1. Tujuan
Baca Juga: 11 Barang yang Dibeli Sekali dan Dipakai Seumur Hidup dalam Frugal Living
Secara umum, tujuan frugal living adalah menghemat pengeluaran dengan mengurangi pemborosan. Dalam jangka panjang, tujuan akhirnya adalah financial freedom.Untuk merealisasikan tujuan ini, seseorang yang frugal akan mencatat setiap detail pengeluaran serta membuat anggaran secara realistis. Sementara itu, gaya hidup minimalis lebih condong pada pencapaian kebahagiaan dari hidup sederhana. Biasanya, orang-orang dengan lifestyle ini akan berusaha meminimalkan pembelian barang yang dirasa tidak perlu.
2. Pendekatan
Konsep frugal living menerapkan prinsip ekonomis yang memperhatikan bahwa setiap pengeluaran seharusnya dapat memberikan nilai sepadan dengan manfaatnya. Dalam hal pembelian barang, orang-orang frugal tidak mempermasalahkan pembelian barang asalkan fungsinya jelas serta didapatkan secara ekonomis.Hal itu sangat jauh berbeda dengan gaya hidup minimalis yang justru menghindari pembelian banyak barang. Multifungsi dan kualitas diutamakan, tidak peduli besaran harganya.
3. Prioritas
Dari segi prioritas, frugal living menekankan pengalokasian dana secara cermat untuk kebutuhan primer, tabungan, investasi, maupun tagihan.Jadi, anggaran dana untuk hal-hal yang tidak penting akan dilakukan pemangkasan, seperti berlangganan aplikasi premium, pembelian makan di luar rumah, dan lain-lain. Sebagai gantinya, frugal living mengupayakan untuk lebih sering belanja ke pasar serta memasak makanan sendiri di rumah.
Baca Juga: Hidup Lebih Hemat, Coba Praktikkan Frugal Living ala Gen Z Berikut Ini
Di sisi lain, prioritas seorang yang minimalis tidak hanya tentang materi, melainkan energi, waktu, serta perhatian pada hal-hal terkait kesehatan, personal growth, maupun hubungan. Kenyamanan dan keseimbangan dalam menjalani hidup bagi penganut gaya hidup minimalis merupakan orientasi yang dipikirkan secara matang.
4. Fokus
Fokus gaya hidup frugal adalah penghematan dan efisiensi sumber daya, baik itu energi, materi, maupun waktu. Maka dari itu, penganut frugal living lebih hati-hati dalam menggunakan uang. Saat membeli sesuatu, mereka akan cenderung membandingkan manakah barang yang harganya relatif terjangkau.Di sisi lain, konsep minimalis berfokus pada pengurangan jumlah harta benda yang tidak dibutuhkan untuk hidup lebih sederhana. Pengimplementasian gaya hidup ini memungkinkan untuk investasi ke barang-barang berkualitas yang awet dan timeless sehingga tidak perlu diganti sesering mungkin.
5. Pengorbanan
Demi mempersiapkan stabilitas finansial di masa mendatang, penganut frugal living rela mengorbankan kenyamanan mereka di masa sekarang. Bagi mereka, menikmati ketenangan hidup tanpa khawatir akan finansial termasuk hal yang penting.Namun, perlu diingat bahwa frugal bukan berarti pelit. Menganut gaya hidup frugal berarti memiliki manajemen keuangan yang baik.
Sebaliknya, penganut gaya hidup minimalis justru mengedepankan pengalaman itu sendiri. Mereka berpandangan bahwa pengalaman hidup memiliki nilai yang sangat berharga. Materi bukanlah segalanya sehingga pengeluaran dana yang besar sekali pun tidak akan menjadi masalah asalkan memiliki tujuan pasti.
Baca Juga: Catat, Ini Cara Menjalani Gaya Hidup Hemat ala Frugal Living
(*)