Gen Alpha Aktif Belanja Online, Begini Ajarkan Mereka Mengelola Uang di Era Digital

By Arintha Widya, Selasa, 1 Juli 2025

Mengedukasi Gen Alpha soal uang 'real' di era belanja online.

Parapuan.co - Di era digital serba instan, anak-anak dari Generasi Alpha—yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024—bukan hanya melek teknologi, tapi juga sudah jadi konsumen aktif sejak kecil. Kemudahan akses terhadap layanan pesan antar seperti GoFood, TikTok Shop, dan metode pembayaran nirsentuh (QRIS) membuat mereka terbiasa mendapatkan apapun hanya dalam beberapa klik.

Sebuah laporan dari perusahaan teknologi finansial GoHenry yang dikutip dari CNBC mengungkap bahwa anak-anak Gen Alpha di Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol menghabiskan total sekitar Rp2,05 triliun selama tahun 2023 hingga 2024. Yang paling mengejutkan, lebih dari Rp67 miliar diantaranya dihabiskan hanya untuk layanan makanan online. Angka ini naik 113% dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Louise Hill, pendiri GoHenry, "Kenyamanan dan kecepatan sudah menjadi hal yang normal bagi mereka (Gen Alpha). Mereka terbiasa segalanya bisa tersedia hanya dengan satu klik tombol, dan ini membentuk perilaku mereka dalam hal keuangan."

Uang Harus Dihasilkan, Bukan Sekadar Dibelanjakan

Meski banyak materi edukasi keuangan tersedia secara daring, Louise Hill mengingatkan bahwa aplikasi belanja, sistem buy now pay later, dan kartu kredit justru membuat anak-anak makin mudah membelanjakan uang tanpa benar-benar paham nilainya.

Louise Hill mengatakan, penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa "uang harus dihasilkan terlebih dahulu sebelum bisa dibelanjakan," dan ketika membelanjakannya pun harus dengan pertimbangan matang.

Salah satu tips sederhana dari Louise Hill adalah membuat uang terasa nyata, misalnya dengan memberi uang saku rutin setiap minggu. "Kalau kamu memberi anakmu Rp10.000 setiap Sabtu, dalam empat minggu mereka akan sadar, ‘Oh, kalau aku sabar, aku punya Rp40.000. Dan aku bisa beli barang yang aku mau’," ungkapnya.

Membiarkan anak memegang uang fisik dan menukarnya dengan permen atau mainan juga membantu mereka memahami konsep nilai. "Anak bisa belajar bahwa sekantong permen harganya beberapa koin, sementara mainan lebih besar butuh lebih banyak," katanya.

Ajari dengan Cara Seru: Pizza Budgeting dan Fakeaway

Baca Juga: Kurikulum Merdeka Beri Literasi Finansial untuk Siswa, Bagaimana Aplikasinya?