Parapuan.co - Pernikahan dini masih menjadi tantangan serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Baru-baru ini, terjadi pernikahan anak di Lombok, yang dialami anak perempuan berusia 15 tahun dan remaja laki-laki yang baru 17 tahun. Mirisnya, pernikahan anak tersebut sempat dicegah, tetapi justru dilakukan perkawinan ulang.
Pernikahan anak bukannya tidak bisa dicegah dan dihapus, tetapi membutuhkan usaha ekstra dari berbagai pihak untuk melakukannya. Salah satunya peran aktif orang tua sebagai sosok paling dekat dengan anak. Dan salah satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka pernikahan anak adalah dengan memberikan edukasi seks yang sesuai dengan usia anak sejak dini.
Edukasi ini bukan semata soal hubungan seksual, melainkan mencakup pemahaman tentang tubuh, identitas, hubungan yang sehat, dan hak atas diri sendiri. Orang tua pun seharusnya tidak menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tabu.
Mengapa Edukasi Seks Dini Itu Penting?
Melansir Raising Children Network, memberikan pengetahuan yang tepat dan sesuai usia tentang seksualitas dapat membantu anak memahami tubuh mereka, membangun rasa percaya diri, dan mengenali batasan pribadi. Percakapan sejak dini juga membuka ruang bagi anak untuk merasa nyaman bertanya dan berdiskusi, sehingga mereka tidak mencari jawaban dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
Edukasi seks yang benar dapat membekali anak dengan kemampuan membuat keputusan yang sehat tentang tubuh dan relasi saat mereka tumbuh dewasa. Hal ini menjadi benteng penting dalam mencegah risiko kehamilan remaja dan pernikahan dini yang kerap dilakukan karena ketidaktahuan atau tekanan sosial.
Edukasi Seks Bukan Sekadar Tentang Seks
Penting untuk memahami bahwa seksualitas anak mencakup lebih dari sekadar hubungan seksual. Seksualitas juga mencakup identitas diri, cara anak memandang tubuh mereka, serta bagaimana mereka membangun perasaan kasih sayang dan keintiman secara sehat dengan orang lain. Menanamkan nilai-nilai ini sejak kecil akan membantu mereka membangun hubungan yang penuh hormat di masa depan.
Langkah-Langkah Praktis Bicara Soal Seks dengan Anak
Baca Juga: Dampak Pernikahan Anak di Bawah Umur, Dari Jasmani sampai Psikologis