Parapuan.co - Bagi banyak orang tua, pertanyaan "Kenapa?" yang terus-menerus muncul dari mulut si kecil bisa jadi menggemaskan sekaligus melelahkan. Satu sisi, kita senang melihat anak penasaran dan ingin tahu banyak hal. Tapi di sisi lain, ada kalanya kita berharap mereka berhenti bertanya, setidaknya untuk beberapa menit saja.
Namun, penting untuk diingat bahwa fase ini adalah bagian alami dan krusial dalam tumbuh kembang anak. Rasa ingin tahu mereka merupakan tanda otak yang sedang berkembang, aktif menyusun makna dari segala hal yang mereka lihat, dengar, dan alami.
Maka, alih-alih merasa kewalahan, mari kita lihat bagaimana menghadapi pertanyaan "kenapa" dengan cara yang mendukung perkembangan anak dan tetap menjaga kewarasan kita sebagai orang tua. Simak uraian informasi yang dirangkum dari Nurtured First berikut ini!
Mengapa Anak Terus Bertanya 'Kenapa'?
Pertanyaan "kenapa" bukan sekadar kebiasaan iseng. Ini adalah ekspresi dari proses belajar yang terjadi dalam diri anak. Otak mereka sedang tumbuh pesat, dan mereka haus akan penjelasan. Setiap "kenapa lampu bisa nyala?", "kenapa burung bisa terbang?", atau "kenapa kita harus mandi?" adalah pintu menuju pemahaman yang lebih besar tentang dunia.
Psikolog perkembangan Alison Gopnik menyebut bahwa, "Bertanya adalah hal paling alami yang dilakukan otak anak, sama pentingnya dengan makan dan minum." Jadi, rasa penasaran ini bukan sesuatu yang harus dihilangkan, tapi diarahkan.
5 Cara Menghadapi Anak yang Sering Bertanya 'Kenapa'
1. Jawab dengan Penuh Kesabaran
Setiap pertanyaan sebenarnya adalah cara anak mengatakan, “Aku ingin tahu lebih banyak.” Jawaban yang kita berikan, meski sederhana, bisa membuka jalan bagi pemahaman yang lebih luas.
Baca Juga: 10 Aturan Interaksi Ayah dengan Anak Perempuan, Tetap Jaga Batasan