Parapuan.co - Duka mendalam atas kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf masih menyelimuti Najwa Shihab juga keluarga yang ditinggalkan. Diketahui, suami Najwa Shihab ini meninggal dunia akibat pendarahan otak setelah mengalami stroke.
Baim, panggilan akrabnya, meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025). Ia dimakamkan di atas pusara putrinya, Namiyah yang berpulang pada tahun 2011 lalu.
Sementara pada Jumat (23/3/2025), lewat akun Instagramnya, Najwa Shihab menuliskan puisi untuk mendiang suaminya. "Kamu mendekap tangannya, jaga hatinya. Ibrahim adalah penunjuk arah kami, ketenangan kami, rumah kami," tulis Instagram @najwashihab.
"Sedangkan Namiyah hanya bersama kami selama satu hari, tapi ia menetap di hati kami, selamanya," lanjutnya. Dalam unggahan serupa, Najwa juga berharap sang suami bisa bertemu puterinya di alam sana. "Pertemuan yang tidak bisa diberikan dunia kepada mereka, dan dipenuhi oleh dunia berikutnya dengan lembut, seutuhnya," ungkap Najwa.
Terakhir, Najwa Shihab mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendoakan dan mengirimkan pesan belasungkawa padanya. "Terima kasih atas semua doa, harum bunga, dan pesan-pesan, cinta kalian menyangga kami saat kami tak punya daya untuk berdiri," pungkasnya.
Berkaca dari kesedihan Najwa Shihab, kehilangan seseorang yang begitu kamu cintai, terutama sosok suami teman suka dan duka, tentu menjadi pengalaman paling menyakitkan.
Dalam satu momen, hidup terasa seperti berubah arah secara drastis. Hari-hari yang dulunya penuh dengan kebersamaan, tawa, dan rencana masa depan, kini berganti menjadi keheningan, rasa kehilangan, dan pertanyaan tentang bagaimana melanjutkan hidup.
Duka bukan hanya sekadar perasaan sedih, tetapi juga pengalaman emosional yang dalam dan kompleks. Ini memengaruhi tidak hanya hatimu, tetapi juga cara berpikir, kesehatan fisik, dan semangat hidup.
Baca Juga: Seperti Suami Najwa Shihab, Ini Pentingnya Peran Suami dalam Mendukung Karier Istri
Tidak semua orang siap menghadapi kehilangan, dan tidak ada satu cara yang benar untuk berduka. Kamu mungkin merasakan campuran emosi, mulai dari rasa marah, kesepian, penyesalan, hingga kelelahan mental berkepanjangan.
Sebagian perempuan bahkan bisa mengalami perasaan hampa yang sulit dijelaskan atau merasa bahwa dunia tidak lagi memiliki makna. Meski kedukaan ini terasa begitu pekat dan menyesakkan, bukan berarti tak ada harapan di balik semua rasa sakit tersebut.
Merujuk dari laman Verywell Mind, ada beberapa cara yang bisa dilakukan perempuan dalam menghadapi kedukaan pasca suami meninggal dunia, seperti:
1. Izinkan Dirimu Berduka
Langkah pertama yang sangat penting adalah mengakui bahwa kamu sedang berduka, dan membiarkan diri merasakan semua emosi tanpa merasa bersalah atau mencoba menekannya.
Duka bukan sesuatu yang bisa disembunyikan atau dipercepat. Kamu mungkin merasa sedih, marah, takut, bingung, bahkan mati rasa. Semua perasaan ini valid dan merupakan bagian dari proses alami.
2. Bangun Sistem Dukungan yang Aman dan Terpercaya
Tidak ada salahnya meminta bantuan, terlebih ketika kamu merasa kesepian atau tidak tahu harus bicara dengan siapa. Cobalah untuk menjangkau keluarga, teman dekat, komunitas rohani, atau bergabung dalam kelompok dukungan bagi perempuan yang mengalami kehilangan pasangan.
Baca Juga: Kini Dipisahkan Maut, Begini Perjalanan Cinta Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf
Bicara dengan orang lain yang bisa memahami rasa kehilangan serupa akan sangat membantu. Terkadang, hanya dengan didengarkan, beban yang kamu rasakan bisa sedikit terangkat.