Parapuan.co - Sebagai orang tua baru, Kawan Puan mungkin bertanya-tanya pola asuh seperti apa yang paling tepat untuk membesarkan anak dalam lingkungan yang sehat, aman, dan mendorong penyesuaian diri yang baik. Memahami dan memilih pola asuh yang sesuai menjadi langkah penting dalam menciptakan harmoni di rumah, terutama ketika menghadapi anak di masa balita atau prasekolah.
Pola asuh yang tepat bukan hanya menciptakan suasana rumah yang penuh kedisiplinan sehat, tetapi juga menjadi pondasi bagi pertumbuhan anak yang optimal. Pilihan ini akan memberikan manfaat jangka panjang yang besar saat anak-anak tumbuh dewasa.
Lantas, bagaimana menentukan pola asuh yang tepat di masa-masa "kritis" anak, terutama di usia balita? Yuk, ketahui cara cerdas yang bisa dilakukan orang tua sebagaimana melansir Your Tango di bawah ini!
1. Mempertimbangkan Pola Asuh yang Cocok untuk Keluarga
Ada beberapa pendekatan pola asuh yang bisa dipilih, tergantung dari tingkat struktur, keterlibatan keluarga, dan perilaku yang menjadi sasaran. Pola-pola ini berkisar dari yang longgar hingga ketat. Namun, sebagian orang tua tanpa disadari kerap bergeser di antara dua ekstrem ini, yang justru membingungkan anak.
Sebagian besar keluarga biasanya merupakan perpaduan dari berbagai pendekatan, bergeser sesuai kebutuhan anak dan situasi, dengan satu gaya yang dominan. Pada usia dini anak, penting untuk menetapkan cara yang tegas dalam menghadapi masalah. Ini akan membentuk nilai-nilai yang kokoh bagi anak untuk bekal hidup mereka. Ada tiga pola dasar yang umum:
- Pola asuh permisif
Orang tua permisif cenderung memanjakan dan enggan membatasi perkembangan kepribadian anak. Mereka lebih khawatir ingin disukai anak ketimbang menetapkan batasan yang sehat. Akibatnya, anak sering tidak dimintai pertanggungjawaban atas perilaku mereka.
- Pola asuh tegas (assertive)
Pola ini menyeimbangkan ketegasan dengan kasih sayang. Orang tua menetapkan batasan dan mengharapkan anak mematuhinya, namun tetap bersikap hangat dan pengertian. Pendekatan ini tidak terlalu keras ataupun terlalu longgar.
- Pola asuh otoriter (agresif)
Orang tua otoriter bersikap sangat tegas, kaku, dan tidak fleksibel. Mereka mencoba mengontrol hampir seluruh aspek kehidupan anak dan tidak memberikan ruang bagi anak untuk membuat pilihan. Pola ini menuntut kepatuhan mutlak tanpa pertanyaan.
Baca Juga: Mengenal Istilah Baru Pola Asuh Fafo Parenting, Akankah Jadi Tren?