Melihat Jejak dan Kendali Perempuan Memperjuangkan Mimpi dari Masa ke Masa

By Dinia Adrianjara, Selasa, 17 Agustus 2021

Kendali perempuan memperjuangkan mimpi dari masa ke masa

Parapuan.co - Peran perempuan untuk memperjuangkan mimpinya, telah menorehkan banyak jejak dalam sejarah bangsa Indonesia.

Di masa sebelum Indonesia merdeka, perempuan berjuang untuk mendapatkan akses pendidikan. Pendidikan menjadi jejak kental pergerakan perempuan, dalam memperjuangkan kendali mimpi diri.

Sebut saja nama-nama seperti RA Kartini hingga Dewi Sartika, termasuk dalam deretan panjang perempuan Indonesia, yang menjadikan pendidikan sebagai fokus perjuangan.

Para perempuan di masa itu yakin bahwa pendidikan adalah kunci untuk mewujudkan mimpi dalam diri.

Berangkat dari semangat itu, mulai muncul organisasi-organisasi perempuan, yang memperjuangkan hak-hak dasar bagi perempuan, termasuk kesetaraan gender dalam keluarga dan masyarakat.

Baca Juga: Ikut Perang Lawan Belanda di Usia 17 Tahun, Ini Kisah Martha Christina Tiahahu

Memasuki era kemerdekaan, perjuangan perempuan pun bergeser untuk mendapatkan akses pekerjaan dan kemandirian untuk berdiri di kaki sendiri (berdikari).

Setelah mendapatkan akses pendidikan, bermunculan juga organisasi-organisasi perempuan yang menyuarakan hak dasar lainnya, seperti hak dalam perkawinan hingga hak untuk mandiri dan berdikari.

Pada masa Orde Baru, geliat perempuan Indonesia sempat tertahan. Kala itu, citra perempuan terbatas hanya sebagai sosok istri, pendamping suami, ibu bagi anak, atau pengatur dalam rumah tangga.

Perubahan baru terjadi lagi ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Indonesia di era reformasi.

Perempuan serasa diingatkan bahwa posisi dan peran strategis, bahkan jabatan tertinggi negara, adalah mimpi yang bisa diraih.

Baca Juga: Perempuan Harus Berani Tumbuh dalam Meraih Mimpi, Ketidakpastian Bisa Jadi Tantangan yang Mendukung