Ini Bahaya Skincare Racikan Abal-Abal Menurut dr. Richard Lee

By Citra Narada Putri, Kamis, 12 Agustus 2021

dr. Richard Lee kerap mengedukasi pengikutnya tentang bahayanya skincare abal-abal.

Parapuan.co – Sebuah kabar tidak mengenakan datang dari dr. Richard Lee, MARS, dermatolog dan content creator edukasi kecantikan, yang baru saja ditangkap pihak kepolisian karena kasus perseteruan dengan Kartika Putri.

Memang, dr. Richard adalah salah satu orang yang dengan gamblang mengkritik pelaku-pelaku usaha kecantikan yang berbahaya.

Dalam unggahannya di media sosial seperti TikTok, Instagram hingga Youtube, Dr. Richard selalu mengingatkan para pengikutnya tentang bahayanya skincare racikan abal-abal bagi kesehatan dan kecantikan kulit.

Berdasarkan penjelasan salah satu video dr. Richard, skincare abal-abal adalah skincare yang tidak memiliki izin edar dari BPOM, serta mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, hydroquinone hingga steroid.

"Salah satu racikan yang paling sering ditambahkan adalah ada tiga. Hidrokuinon, asam retinoat, dan steroid," ujar dr. Richard.

Menurutnya bahan-bahan tersebut sering disalahgunakan oleh oknum dan dijual secara bebas.

Baca Juga: Kandungan Fragrance pada Skincare Berbahaya? Simak Penjelasan dari Ahli

Dalam sebuah video yang diunggahnya di Youtube, Dr. Richard mengatakan, hasil yang cepat dan instan menjadi penyebab di balik tingginya penggunaan skincare berbahaya di Indonesia.

Ia pun mengibaratkan produk skincare berbahaya yang mengandung merkuri dan hidrokuinon sebagai ‘narkobanya kulit’.

Alasannya mengibaratkan skincare berbahaya tersebut seperti narkoba, karena hidrokuinon dan merkuri sama-sama memberikan hasil 'baik' di awal, namun efek samping seperti ketergantungan yang luar biasa.

"Jadi kalau pakai obat kulit itu dua minggu sudah glowing, kayak porselen, dipamerin, flek hilang, kalau jerawat, jerawatnya sembuh kalau pakai merkuri," tutur Richard.

Padahal, diingatkan olehnya, hasil kulit yang bagus dari penggunaan skincare abal-abal itu didapatkan dengan cepat, namun dengan dampak yang tak kalah menakutkannya.