Langkah Preventif Mencegah Kekerasan pada Perempuan secara Seksual di Tempat Kerja

Putri Mayla - Sabtu, 27 November 2021
Pencegahan dan perlawanan kekerasan pada perempuan dan pekerja secara seksual di tempat kerja.
Pencegahan dan perlawanan kekerasan pada perempuan dan pekerja secara seksual di tempat kerja. LaylaBird

Sebagai saksi

  • Delay: Setelah insiden selesai, periksa kondisi korban, bersedia menjadi saksi dalam pelaporan.
  • Direct: Intervensi yang dilakukan langsung pada saat insiden. Cek keamanan Anda terlebih dulu. Contoh: Mengamankan korban, menegur pelaku.
  • Distract: Startegi untuk mengakhiri insiden dengan mengalihkan perhatian pelaku. Contoh: alihkan pembicaraan.
  • Delegate: Strategi untuk mendelegasikan intervensi kepada pihak yang lebih mumpuni. Contoh: minta rekan kerja senior atau HR untuk menegur pelaku.
  • Document: Dokumentasikan kejadian dalam foto, video, catatan kronologi untuk mendukung pelaporan. Hati-hati! Jangan menyebarkan hasil dokumentasi.

Baca Juga: Efek Trauma Korban Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur

2. Tegaskan

  • Tegaskan batasan antraa pertemanan dan profesionalisme
  • Tegaskan batasan antara ruang publik dan ruang privat
  • Tegur pelaku bila kasus masih dapat ditangani sendiri
  • Mulai lawan sejak pertama kali terjadi STOP Normalisasi.
    Contoh: lawan pelecehan verbal.

3. Laporkan

  • Catat kronologi
  • Minta dukungan saksi dan serikat pekerja
  • Temukan korban lain
  • Lapor ke HR/Personalia
  • Tetap pertahankan kinerja
  • Dapatkan dukungan dari orang terdekat

Kawan Puan, proses pelaporan tentang hal ini sering kali membangkitkan trauma bagi para penyintas.

Oleh karena itu, mempersiapkan diri dan hal-hal yang dapat memperkuat pelaporan sangat disarankan.

Hal ini dapat dilakukan saat menjadi penyintas atau saksi ketika adanya kekerasan pada perempuan secara seksual di tempat kerja. (*)

Penulis:
Editor: Arintya