Kenali Bagian Organ Intim demi Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Anna Maria Anggita - Rabu, 11 Agustus 2021
Ilustrasi organ kewanitaan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Ilustrasi organ kewanitaan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Freepik.com

Parapuan.co - Sejak remaja, kita sebaiknya sudah menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Sebab, merawat kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu tidak boeh sembarangan.

Untuk bisa menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sendiri, kita bisa mulai dengan mengenal bagian organ intim.

Secara umum alat reproduksi perempuan itu dibagi menjadi dua, yakni kelamin luar dan dalam.

Baca Juga: 5 Tips Simpel yang Bisa Ditiru agar Hidup Menjadi Lebih Sehat

Kali ini PARAPUAN akan memberi informasi kepada Kawan Puan tentang area genital bagian luar.

Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dengan mengenal kelamin bagian luar
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dengan mengenal kelamin bagian luar blueringmedia

Dilansir dari MSD Manuals, berikut ini merupakan area genital bagian luar.

1. Mons Pubis

Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang meliputi tulang dan kemaluan.

Di mana selama masa pubertas, mons pubis ditutupi dengan rambut.

Kawan Puan harus tahu bahwa mons pubis ini mengandung kelenjar penghasil minyak (sebaceous) yang melepaskan zat yang nantinya berkaitan dengan ketertarikan seksual (pheromone).

2. Labia mayora

Labia mayora yang secara harfiah adalah bibir besar merupakan lipatan berdaging yang berbentuk lonjong dan menjurus ke bawah.

Labia mayora berperan melindungi organ kelamin eksternal lainnya.

Di sisi lain, labia mayora pun mengandung kelenjar keringat dan sebaceous, di mana nantinya menghasilkan sekresi pelumas.

Labia mayora juga diselimuti oleh rambut ketika Kawan Puan mulai memasuki masa pubertas.

 

Baca Juga: Tips Mengatasi Ruam Pembalut demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

3. Labia minora

Labia minora merupakan lipatan kecil, yang terletak di bagian dalam labia mayora.

Labia minora ini mengelilingi lubang vagina dan uretra yang berwarna merah muda.

Warna merah muda ini karena area alat reproduksi perempuan itu terdiri dari banyak sekali pembuluh darah.

Apabila terjadi rangsangan seksual, pembuluh darah di area tersebut akan penuh dengan darah, dan menyebabkan labia minora membengkak.

Alhasil labia minora pun menjadi sensitif terhadap rangsangan.

4. Perineum

Perineum merupakan daerah antara vagina dan anus, yang letaknya di bawah labia mayora.

Panjang dari perineum pada setiap orang itu bervariasi mulai dari satu hingga lebih dari dua inci, ada juga yang 2-5 cm.

Di samping itu, wajib Kawan Puan ketahui bahwa labia mayora dan perineum ditutupi dengan kulit yang mirip dengan bagian tubuh lainnya.

Sebaliknya, labia minora dilapisi dengan selaput lendir, yang permukaannya tetap lembab oleh cairan yang disekresikan oleh sel-sel khusus.

Baca Juga: Ikuti Tips Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Ini Agar Terhindar dari Infeksi Jamur Hitam, Mantan Pasien Covid-19 Wajib Tahu!

5. Introitus

Introitus adalah jalur pada vagina yang menjadi pintu masuknya alat kelamin saat berhubungan seksual.

Saat Kawan Puan datang bulan, darah keluar melalui introitus.

Begitu pun saat melahirkan, bayi akan keluar melewati introitus.

6. Kelenjar Bartholin

Kelenjar bartholin ini terletak di samping lubang vagina.

Ketika Kawan Puan menerima rangsangan seksual, kelenjar bartholin ini akan menghasilkan pelumas.

Nantinya pelumas ini akan bermanfaat saat terjadi penetrasi antar kelamin.

7. Uretra

Uretra adalah lubang lain di bagian luar alat reproduksi perempuan yang terletak di atas dan di depan lubang vagina.

Uretra ini menjadi tempat keluarnya urin dari kandung kemih.

Jadi saat Kawan Puan buang air kecil maka cairan tersebut keluar dari uretra.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Musim Panas

8. Klitoris

Klitoris terletak di antara labia minora bagian atas, yang bentuknya seperti tonjolan kecil.

Diketahui klitoris ini sama seperti penis yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.

Agar saat berhubungan seksual Kawan Puan bisa orgasme, maka disarankan untuk merangsang klitoris. (*) 

Sumber: MSD Manuals
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia