Pejuang Dua Merah Berikan Pendampingan hingga Program Kehamilan untuk Perempuan

Parapuan.co - Untuk merayakan Hari Kemerdekaan, MSGLOW meluncurkan inisiatif khusus: program "Pejuang Dua Merah". Digagas oleh Shandy Purnamasari, program ini didedikasikan untuk mendampingi para perempuan Indonesia dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan keturunan.

Fanny Kondoh, yang kisahnya penuh inspirasi, terpilih menjadi Duta Pejuang Dua Merah, simbol keteguhan bagi setiap perempuan yang menantikan kehadiran "dua garis merah" dalam hidupnya.

“Menjadi seorang ibu adalah impian besar bagi banyak perempuan. Namun, perjalanan menuju garis dua tidak selalu mudah. Di momen kemerdekaan ini, kami ingin menghadirkan semangat perjuangan yang berbeda: perjuangan pribadi perempuan yang penuh harapan dan doa. Melalui program ini, MSGLOW mendukung perempuan untuk terus berjuang dengan pendampingan yang nyata, mulai dari sisi psikologis hingga perjalanan kehamilan,” jelas Shandy Purnamasari, Founder MSGLOW.

Alasan utama pemilihan Fanny Kondoh sebagai Duta Pejuang Dua Merah adalah kisahnya yang menyentuh. Setelah sembilan tahun berjuang menanti, ia akhirnya hamil meski penuh tantangan, bahkan harus melahirkan sendirian.

Perjalanan panjang dan penuh perjuangan ini menjadikan Fanny sebagai lambang kekuatan dan harapan yang menginspirasi banyak perempuan Indonesia.

“Perjuangan mendapatkan keturunan bukan hal mudah. Saya ingin setiap perempuan tahu bahwa mereka tidak sendirian. Saya bangga bisa menjadi bagian dari gerakan ini bersama MSGLOWBEAUTY,” ujar Fanny Kondoh.

“Mimpi menjadi seorang ibu, kini tak hanya doa, tapi benar-benar bisa menjadi nyata,” tambahnya.

Dengan meluncurkan program "Pejuang Dua Merah", MSGLOWBEAUTY berharap dapat menyebarkan semangat dan keyakinan kepada para perempuan yang berjuang. Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa kekuatan terbesar bisa ditemukan dalam kebersamaan dan dukungan.

MSGLOW siap memberikan dukungan komprehensif kepada perempuan Indonesia yang sedang berjuang mendapatkan keturunan. Mereka memahami bahwa perjalanan ini penuh dengan tekanan emosional, kecemasan, bahkan rasa kesepian.