Dampak Psikologis yang Dialami Istri Ketika Suami Selingkuh Finansial

Saras Bening Sumunar - Jumat, 8 Agustus 2025
Dampak psikologis selingkuh finansial pada istri.
Dampak psikologis selingkuh finansial pada istri. Freepik

Parapuan.co - Ketika kamu mengetahui bahwa suami berbohong tentang uang, entah itu menyembunyikan akun bank, utang tanpa memberi tahu, atau memberikan uang pada keluarganya tanpa berdiskusi, reaksi yang muncul dari seorang istri bukan hanya emosi. 

Kamu mungkin merasakan rangkaian emosi seperti kecewa, sedih, marah yang pada akhirnya berdampak pada hubungan pernikahan. Untuk diketahui bahwa selingkuh finansial terjadi ketika pasanganmu dengan sengaja menyembunyikan kebenaran tentang kondisi atau aktivitas keuangan mereka.

Di sisi lain, banyak pasangan suami istri yang kurang menyadari bahaya selingkuh finansial. Padahal, jenis selingkuh satu ini sama merusaknya dengan perselingkuhan emosional atau fisik karena mengguncang fondasi kepercayaan rumah tangga.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bankrate pada tahun 2023 lalu menemukan bahwa 1 dari 4 pasangan di Amerika mengakui melakukan perselingkuhan finansial dalam pernikahan mereka.

Lebih dari 58 persen pelaku perselingkuhan finansial mengaku menyembunyikan uang tunai dan 30 persen menyembunyikan tagihan mereka. Bukan itu saja, survei tersebut juga menemukan 11 persen berbohong tentang jumlah uang yang dihasilkan.

"Alasan utama orang berbohong tentang uang pada pasangannya adalah pragmatis. Kebohongan pragmatis ini mungkin muncul karena mereka merencanakan perpisahan dan tidak ingin pasangannya tahu berapa banyak uang yang tersedia," ujar Carleton Kendrick, terapis keluarga dikutip dari laman Verywell Mind.

Bukan itu saja, Carleton juga menjelaskan bahwa perselingkuhan finansial ini terjadi karena suami mencoba mendapatkan kendali atas keuangan rumah tangga. Lantas, seberapa besar selingkuh finansial berdampak pada istri?

Secara jangka pendek, kamu mungkin mengalami stres akut seperti insomnia, kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan, dan kesulitan konsentrasi di pekerjaan. Sementara dalam jangka menengah sampai panjang, jika masalah tidak ditangani, muncul risiko depresi, gangguan kecemasan kronis, gangguan stres pasca-trauma.

Selain itu, trauma kepercayaan dapat membuatmu enggan membuka diri lagi, atau sebaliknya memeriksa hidup pasangan secara berlebihan, yang merusak dinamika hubungan.

Baca Juga: 7 Tips Memanfaatkan Suasana Libur untuk Recharging Fisik dan Mental

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini