Mengapa Kanker Paru-Paru Tidak Hanya Menyerang Perokok Aktif?

Saras Bening Sumunar - Selasa, 5 Agustus 2025
Kenapa kanker paru-paru bisa menyerang  non-perokok?
Kenapa kanker paru-paru bisa menyerang non-perokok? Anna Shvets

Parapuan.co - Selama ini, banyak orang masih beranggapan bahwa kanker paru-paru adalah penyakit yang secara eksklusif menyerang perokok aktif, terutama pria dengan kebiasaan merokok berat.

Paradigma ini telah terbentuk begitu kuat di benak masyarakat sehingga mereka yang tidak merokok merasa aman dan tidak perlu khawatir terhadap risiko kanker paru-paru. Sayangnya, asumsi tersebut keliru karena kanker paru-paru bukan hanya menyerang perokok aktif saja, termasuk perempuan dan tidak merokok. 

Apabila kamu termasuk orang yang mengira bahwa perempuan yang tidak merokok mustahil terkena kanker paru-paru, maka informasi berikut ini penting untuk disimak. Fenomena meningkatnya kasus kanker paru-paru pada perempuan non-perokok telah memicu perhatian serius.

Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain di luar kebiasaan merokok yang turut andil dalam memicu pertumbuhan sel kanker di jaringan paru-paru. Lantas, mengapa kanker paru-paru bisa menyerang non-perokok?

Merujuk dari laman Cancer ResearchDr. Mariam Jamal-Hanjani, seorang ahli onkologi dan peneliti klinis menyebut bahwa merokok memang menjadi penyebab utama kanker paru-paru di Inggris.

Kasus kanker paru-paru ini bahkan ditemukan pada tujuh dari 10 orang karena kebiasaan merokok. Walau demikian, ada juga sekelompok orang yang terkena paru-paru sekalipun mereka tidak pernah menyalakan rokok.

Di sisi lain, Dr. Mariam menjelaskan bahwa persentase kanker paru-paru pada non-perokok lebih besar daripada perokok. Menurutnya, "Sekitar 10 sampai 15 persen kanker paru-paru yang saya tangani bukan perokok."

Ia juga menjelaskan bahwa perempuan non-perokok lebih banyak terdiagnosis kanker paru-paru dibanding laki-laki perokok pasif. Hal ini disebabkan karena meskipun tidak merokok secara aktif, tetapi mereka (pasien kanker paru-paru) terpapar oleh asap rokok dari lingkungan sekitarnya. 

Paparan Asap Rokok yang Tidak Bisa Diabaikan

Baca Juga: Kanker Paru-Paru pada Perempuan, Fakta dan Pentingnya Deteksi Dini

Salah satu penyebab utama kanker paru-paru pada perempuan non-perokok adalah paparan asap rokok pasif, yaitu ketika seseorang secara tidak langsung menghirup asap rokok dari orang lain.

Di banyak negara, perempuan masih banyak tinggal serumah atau bekerja di lingkungan yang dekat dengan perokok aktif. Tanpa disadari, asap yang mereka hirup setiap hari itu mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk 70 zat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Ketika paparan ini berlangsung dalam jangka panjang, risiko terjadinya mutasi sel di paru-paru meningkat drastis meskipun kamu tidak pernah merokok sekalipun.

Selain asap rokok, kamu juga harus waspada terhadap polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, industri, dan bahan bakar rumah tangga. Perempuan, terutama di negara berkembang, lebih sering terpapar polusi dalam ruang seperti asap dari pembakaran kayu, arang, atau minyak tanah untuk memasak.

Partikel halus dalam asap tersebut mampu menembus jauh ke dalam paru-paru dan menyebabkan peradangan kronis, yang dalam jangka panjang berisiko menimbulkan kanker.

Setidaknya, ada sekitar 3,8 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang disebabkan dengan polusi udara. Mayoritas, korbannya adalah perempuan.

Kurangnya Kesadaran Deteksi Dini

Kanker paru-paru kerap disebut sebagai silent killer karena gejalanya seringkali baru muncul pada stadium lanjut. Karena adanya stereotip bahwa perempuan non-perokok tidak mungkin terkena kanker paru-paru, banyak dari mereka yang mengalami batuk kronis, sesak napas, atau nyeri dada, tetapi tidak segera memeriksakan diri ke dokter.

Akibatnya, diagnosis kanker paru-paru pada perempuan non-perokok seringkali terlambat dilakukan, yang berdampak pada rendahnya angka harapan hidup. Oleh karena itu, sangat penting untuk perempuan melakukan cek kesehatan secara rutin, sekalipun kamu dalam kondisi sehat atau tidak ada keluhan apa pun.

Kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker paru-paru ini memang tidak menyebuhkan 100 persen, namun mempercepat penanganan dan pengobatan akan sel-sel kanker tidak berkembang.

Baca Juga: Pentingnya Mengenali Gejala Kanker Paru-Paru pada Perempuan Sejak Dini

(*)

Sumber: Cancer Research UK
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini