Kenali Ciri-Ciri Keuangan Rumah Tangga Bermasalah, Jangan Disepelekan!

Arintha Widya - Senin, 21 Juli 2025
Ciri keuangan rumah tangga bermasalah.
Ciri keuangan rumah tangga bermasalah. Erdark

Parapuan.co - Masalah keuangan dalam rumah tangga bisa terjadi kapan saja, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini. Banyak keluarga kehilangan sumber penghasilan utama akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan usaha.

Kondisi ini tentu memengaruhi stabilitas keuangan keluarga secara signifikan. Karena itu, penting bagi setiap pasangan suami istri untuk memahami tanda-tanda awal keuangan rumah tangga yang mulai bermasalah agar dapat segera melakukan langkah antisipatif.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) melalui akun Instagram @kemendukbangga, membagikan informasi penting mengenai beberapa ciri keuangan rumah tangga yang perlu diwaspadai. Berikut rangkumannya!

1. Mengandalkan Utang untuk Memenuhi Kebutuhan

Jika kebutuhan pokok keluarga mulai dipenuhi dengan cara berutang, ini adalah tanda awal keuangan rumah tangga mulai tidak sehat. Ketergantungan pada utang bisa membuat pendapatan bulanan habis hanya untuk membayar cicilan.

Sementara itu, kebutuhan primer seperti makan, kesehatan, dan pendidikan menjadi terbengkalai. Bila kondisi ini terjadi, sebaiknya segera cari sumber penghasilan tambahan agar tidak semakin bergantung pada pinjaman.

2. Tagihan Cicilan Melebihi 30 Persen dari Pendapatan

Memiliki utang bukanlah masalah selama jumlah cicilan masih dalam batas wajar, yaitu tidak lebih dari 30 persen dari pendapatan bulanan. Namun, jika tagihan cicilan melampaui angka tersebut, ini menjadi sinyal bahaya bahwa keuangan keluarga mulai berada di ambang krisis.

Diskusikan kondisi ini bersama pasangan untuk mencari solusi, seperti menata ulang anggaran, menunda pembelian barang non-esensial, atau menyusun strategi pelunasan utang secara bertahap.

Baca Juga: 3 Keuntungan Perempuan Menjadi Leader dalam Mengelola Keuangan Rumah Tangga

3. Pengajuan Kredit Ditolak

Ketika mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan lainnya dan pengajuan kamu ditolak, bisa jadi ini disebabkan oleh riwayat keuangan yang kurang sehat.

Pihak pemberi pinjaman tentu akan menilai kemampuan calon debitur dalam mengelola keuangan. Jika keuanganmu dalam kondisi tidak stabil, kemungkinan besar permohonan kredit akan ditolak.

4. Pengeluaran Lebih Besar dari Pemasukan

Peribahasa "besar pasak daripada tiang" menjadi sangat relevan dalam hal ini. Artinya, pengeluaran yang melebihi pemasukan akan menyebabkan defisit dalam anggaran rumah tangga.

Hal ini bisa memicu berbagai masalah finansial jika tidak segera dikendalikan. Oleh karena itu, penting untuk mencatat dan mengelola pengeluaran dengan bijak serta memangkas biaya untuk hal-hal yang tidak mendesak.

Mengelola keuangan rumah tangga bukan hanya soal menghitung pemasukan dan pengeluaran, tapi juga soal mengantisipasi risiko dan membangun kebiasaan finansial yang sehat.

Jika mulai muncul tanda-tanda seperti di atas, jangan ragu untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan berdiskusi dengan pasangan demi masa depan keluarga yang lebih stabil.

Baca Juga: Ekonomi Bergejolak, Ini 7 Strategi agar Keuangan Rumah Tangga Stabil

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Arintha Widya