Tantangan Keuangan Ini Sering Dihadapi Single Mom, Bagaimana Mengatasinya?

Saras Bening Sumunar - Senin, 21 Juli 2025
Tantangan keuangan yang dihadapi ibu tunggal.
Tantangan keuangan yang dihadapi ibu tunggal. Ketut Subiyanto

Tantangan paling mendasar yang dihadapi oleh banyak ibu tunggal adalah bergantung pada satu sumber penghasilan untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga.

Tidak adanya pasangan untuk berbagi beban membuat segala keperluan rumah tangga, pendidikan anak, cicilan rumah atau kendaraan, dan kebutuhan darurat menjadi tanggung jawabmu seorang diri. Ketika biaya hidup terus meningkat, kondisi ini bisa menciptakan tekanan emosional dan ketidakpastian finansial yang signifikan.

2. Keterbatasan Akses terhadap Pekerjaan Fleksibel

Banyak ibu tunggal harus memilih pekerjaan yang memberi waktu cukup untuk merawat anak, sayangnya ini sering kali berbanding terbalik dengan pekerjaan bergaji tinggi.

Banyak pekerjaan fleksibel tidak menawarkan gaji memadai, tunjangan kesehatan, atau jaminan sosial, yang justru semakin memperlebar jurang kesenjangan finansial perempuan sebagai single parent.

3. Minimnya Dana Darurat

Ketika kamu menjadi satu-satunya pencari nafkah, memiliki dana darurat bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mutlak. Sayangnya, karena beban pengeluaran yang berat, banyak ibu tunggal belum mampu menyisihkan dana khusus untuk menghadapi kondisi darurat seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau biaya pendidikan mendadak. Belum lagi jika tidak memiliki perlindungan asuransi yang memadai.

Bagaimana Ibu Tunggal Perlu Menghadapi Situasi Keuangan Ini?

Baca Juga: Tips Cerdas Mengatur Keuangan untuk Perempuan Sandwich Generation

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah menyusun anggaran keuangan bulanan secara ketat dan realistis. Identifikasi pengeluaran wajib, potong hal-hal yang tidak esensial, dan alokasikan dana darurat secara rutin meski kecil.

Pertimbangkan juga untuk mencari sumber penghasilan tambahan yang fleksibel seperti freelance, usaha rumahan, atau menjual keahlian melalui platform digital.

Selain itu, mulailah untuk membangun dana darurat, misalnya menyisihkan 5–10 persen dari penghasilanmu setiap bulan untuk dana darurat.

Jangan menunggu kondisi ideal, karena keadaan darurat tidak pernah memberi tahu kapan ia datang. Selain itu, pertimbangkan untuk memiliki asuransi jiwa dan kesehatan dengan premi terjangkau yang sesuai dengan kemampuan finansialmu saat ini.

Menjadi ibu tunggal memang penuh tantangan, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa membangun kehidupan yang aman dan stabil secara finansial. Justru, dari tantangan itulah, kamu bisa menemukan kekuatan baru dalam dirimu.

Misalnya kekuatan untuk mandiri, untuk belajar, dan untuk tumbuh lebih kokoh. Setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini akan berdampak besar bagi masa depan anak-anakmu.

Baca Juga: Ganti Istilah Janda Jadi Ibu Tunggal: Bentuk Penghormatan terhadap Perempuan

(*)

Sumber: times of india
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini