Parapuan.co - Dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, memiliki perencanaan keuangan matang bukanlah sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Salah satu elemen paling penting dalam manajemen keuangan pribadi adalah menyiapkan dana darurat.
Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial ketika kamu menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, sakit mendadak, perbaikan rumah, atau kebutuhan mendesak lainnya yang tidak bisa ditunda.
Meski terlihat sederhana, banyak orang masih belum sepenuhnya memahami seberapa besar dana darurat yang ideal untuk disiapkan sesuai kondisi mereka masing-masing. Tidak sedikit pula yang menganggap dana darurat hanya penting bagi orang-orang berpenghasilan besar, padahal orang dengan berpenghasilan terbatas lebih membutuhkan kekuatan fondasi finansial.
Menentukan jumlah dana darurat yang tepat bukan perkara sembarangan. Ini harus dihitung secara cermat berdasarkan gaya hidup, status pekerjaan, dan tanggungan finansial yang dimiliki. Maka dari itu, berikut cara menentukan besaran dana darurat ideal sesuai dengan kebutuhanmu.
Berapa Besar Dana Darurat yang Ideal?
Berdasarkan laman resmi Kementerian Keuangan, besarnya dana darurat yang disiapkan sebenarnya tidak bisa disamaratakan untuk setiap individu. Sebab, kebutuhan keuangan setiap orang berbeda-bed, tergantung pada situasi hidup dan kondisi finansial mereka.
Umumnya, dalam menghitung berapa dana darurat yang diperlukan, pendekatannya didasarkan pada jumlah total pengeluaran bulanan seseorang. Dalam hal ini, pengeluaran bulanan terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu pengeluaran tetap dan pengeluaran variabel.
Pengeluaran tetap mencakup biaya-biaya yang jumlahnya cenderung konsisten setiap bulan dan wajib dibayar, seperti biaya sewa tempat tinggal, tagihan listrik, langganan internet, dan cicilan pinjaman atau kartu kredit.
Sementara itu, pengeluaran variabel adalah jenis pengeluaran yang nilainya bisa berubah setiap waktu, misalnya biaya makan, transportasi, kebutuhan pribadi, hiburan, atau keperluan rumah tangga lainnya.
Baca Juga: Pentingnya Dana Darurat bagi Perempuan yang Ingin Meraih Financial Freedom
Jika kamu adalah seseorang yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan, maka jumlah dana darurat ideal berkisar antara tiga hingga enam kali lipat dari total pengeluaran bulananmu.
Misalnya, apabila kamu setiap bulannya membutuhkan dana sebesar Rp3 juta untuk mencukupi seluruh kebutuhan hidup, maka jumlah dana darurat yang direkomendasikan berkisar antara Rp9 juta hingga Rp18 juta.
Dengan jumlah tersebut, kamu akan memiliki cadangan finansial yang cukup untuk bertahan selama beberapa bulan apabila suatu saat kamu kehilangan sumber penghasilan atau menghadapi situasi darurat lainnya.
Namun, situasinya akan berbeda bagi kamu yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan finansial seperti anak-anak, orang tua, atau anggota keluarga lainnya yang bergantung pada penghasilanmu.
Begitu juga jika kamu berprofesi sebagai pekerja lepas (freelancer) atau pemilik usaha sendiri yang tidak memiliki pendapatan tetap dan stabil setiap bulannya. Dalam kasus seperti ini, jumlah dana darurat yang ideal jauh lebih besar, yaitu sekitar enam hingga dua belas kali lipat dari total pengeluaran bulanan.
Sebagai contoh ibu tunggal dengan satu anak memiliki pengeluaran rutin bulanan sebesar Rp5 juta, disarankan untuk menyiapkan dana darurat minimal sebesar Rp30 juta hingga maksimal Rp60 juta.
Besarnya dana tersebut bertujuan agar ibu tunggal dan anak tetap dapat menjalani kehidupan sehari-hari secara layak dan aman secara finansial dalam periode waktu tertentu, jika suatu saat terjadi gangguan pada sumber penghasilan utama.
Baca Juga: Cara Perempuan Menghadapi Kebutuhan Mendesak Tanpa Ada Dana Darurat
(*)