Parapuan.co - Liburan sekolah sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang bekerja. Di satu sisi, anak-anak butuh waktu untuk bersenang-senang dan mengisi libur semester dan kenaikan kelas/kelulusan dengan kenangan manis, di sisi lain, pekerjaan tetap harus berjalan seperti biasa.
Tapi kabar baiknya, liburan yang menyenangkan tetap bisa diwujudkan, bahkan jika kamu tidak bisa mengambil cuti panjang atau bepergian jauh. Berikut beberapa cara realistis dan sederhana yang bisa dilakukan working parents untuk membuat liburan anak tetap terasa istimewa seperti melansir The Every Mom!
1. Manfaatkan Waktu di Luar Rumah Sebanyak Mungkin
Liburan tak harus selalu berarti perjalanan ke luar kota. Aktivitas sederhana di halaman rumah, taman, atau teras bisa memberikan suasana liburan yang menyenangkan. Makan malam di teras, piknik sederhana di akhir pekan, atau sekadar bermain sepeda sore hari bersama anak bisa menjadi momen kecil yang membekas.
Biarkan anak bermain dengan air di halaman, menggambar dengan kapur di trotoar, atau menangkap kunang-kunang saat senja. Aktivitas spontan dan bebas seperti ini mampu menghadirkan suasana liburan yang ceria dan menyegarkan, bahkan di lingkungan rumah sendiri.
2. Berikan Kebebasan Sesuai Usia Anak
Memberi kepercayaan kepada anak untuk mengeksplorasi dunia mereka adalah bagian penting dari tumbuh kembang. Kamu bisa mulai memberi kebebasan kecil sesuai usia dan tingkat kedewasaan mereka. Misalnya, membolehkan anak bermain ke rumah teman di sekitar rumah, dengan aturan yang jelas mengenai batas waktu dan area bermain.
Sebelum memberikan kebebasan tersebut, penting juga untuk berdiskusi tentang keselamatan saat bermain, terutama jika menyangkut area seperti kolam renang atau tempat umum. Dengan pengawasan dan komunikasi yang baik, anak akan merasa dipercaya sekaligus belajar tanggung jawab.
3. Longgarkan Rutinitas Harian
Baca Juga: Liburan Singkat Cuma 1-2 Hari, Ini 6 Trik Packing Tanpa Bawa Barang Berlebihan
Liburan bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk keluar sejenak dari rutinitas yang padat. Jika biasanya malam diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler atau les, cobalah mengosongkannya untuk kegiatan yang lebih fleksibel. Kamu bisa mengajak anak menonton konser kecil di ruang terbuka, ke pasar malam, atau sekadar jalan sore ke taman.
Bagi Kawan Puan yang bekerja dari rumah atau memiliki jam kerja fleksibel, manfaatkan waktu pagi untuk istirahat lebih lama atau sarapan santai bersama anak. Momen-momen seperti ini sangat berarti, karena memberi ruang bagi anak dan orang tua untuk saling terhubung di luar ritme cepat hari biasa.
4. Gunakan Cuti untuk Hari Bebas yang Tanpa Jadwal
Jika memungkinkan, ambil cuti satu atau dua hari untuk benar-benar menikmati waktu bersama anak tanpa agenda yang padat. Biarkan hari tersebut mengalir alami—bangun tanpa alarm, nikmati sarapan santai, dan lihat ke mana hari membawa Anda.
Mungkin saja kamu akhirnya menonton film bersama di bioskop, pergi ke taman air, nongkrong di taman baca, atau hanya duduk-duduk sambil menikmati es krim di halaman. Hari tanpa tekanan dan jadwal ketat seperti ini memberi ruang bagi kreativitas, spontanitas, dan keintiman keluarga.
Tak Perlu Sempurna, yang Penting Bermakna
Meskipun tidak setiap hari libur bisa diisi dengan kegiatan spesial, bukan berarti liburan anak jadi membosankan. Luangkan sedikit waktu berkualitas setiap hari, meski hanya 15 menit di malam hari untuk bermain, membaca buku, atau berbicara dari hati ke hati.
Dengan pendekatan yang realistis namun hangat, orang tua tetap bisa menciptakan suasana liburan yang menyenangkan untuk anak—meski tanpa harus meninggalkan pekerjaan sepenuhnya.
Karena yang paling anak-anak ingat bukan seberapa mewah liburannya, tetapi seberapa terasa hangatnya waktu yang mereka habiskan bersama orang tuanya.
Baca Juga: 5 Alasan Perlu Mengajak Anak ke Pantai di Momen Liburan Sekolah Ini
(*)