Liburan bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk keluar sejenak dari rutinitas yang padat. Jika biasanya malam diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler atau les, cobalah mengosongkannya untuk kegiatan yang lebih fleksibel. Kamu bisa mengajak anak menonton konser kecil di ruang terbuka, ke pasar malam, atau sekadar jalan sore ke taman.
Bagi Kawan Puan yang bekerja dari rumah atau memiliki jam kerja fleksibel, manfaatkan waktu pagi untuk istirahat lebih lama atau sarapan santai bersama anak. Momen-momen seperti ini sangat berarti, karena memberi ruang bagi anak dan orang tua untuk saling terhubung di luar ritme cepat hari biasa.
4. Gunakan Cuti untuk Hari Bebas yang Tanpa Jadwal
Jika memungkinkan, ambil cuti satu atau dua hari untuk benar-benar menikmati waktu bersama anak tanpa agenda yang padat. Biarkan hari tersebut mengalir alami—bangun tanpa alarm, nikmati sarapan santai, dan lihat ke mana hari membawa Anda.
Mungkin saja kamu akhirnya menonton film bersama di bioskop, pergi ke taman air, nongkrong di taman baca, atau hanya duduk-duduk sambil menikmati es krim di halaman. Hari tanpa tekanan dan jadwal ketat seperti ini memberi ruang bagi kreativitas, spontanitas, dan keintiman keluarga.
Tak Perlu Sempurna, yang Penting Bermakna
Meskipun tidak setiap hari libur bisa diisi dengan kegiatan spesial, bukan berarti liburan anak jadi membosankan. Luangkan sedikit waktu berkualitas setiap hari, meski hanya 15 menit di malam hari untuk bermain, membaca buku, atau berbicara dari hati ke hati.
Dengan pendekatan yang realistis namun hangat, orang tua tetap bisa menciptakan suasana liburan yang menyenangkan untuk anak—meski tanpa harus meninggalkan pekerjaan sepenuhnya.
Karena yang paling anak-anak ingat bukan seberapa mewah liburannya, tetapi seberapa terasa hangatnya waktu yang mereka habiskan bersama orang tuanya.
Baca Juga: 5 Alasan Perlu Mengajak Anak ke Pantai di Momen Liburan Sekolah Ini
(*)