Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Almi Alfarghiani Casbana Raih Mimpi Jadi Peneliti Pangan di Jepang Berkat Beasiswa Ini

Citra Narada Putri - Jumat, 27 Juni 2025
Almi Alfarghiani Casbana raih mimpi jadi peneliti pangan di Jepang berkat Beasiswa Ajinomoto.
Almi Alfarghiani Casbana raih mimpi jadi peneliti pangan di Jepang berkat Beasiswa Ajinomoto.

“Setelah menyelesaikan studi di KNU, alhamdulillah saya telah diterima untuk berkarir di Dept Research & Development Ajinomoto Headquarter (Ajinomoto, Co., Inc) di Jepang. Mungkin teman-teman lainnya beranggapan karena saya merupakan penerima Ajinomoto Scholarship, saya bisa langsung bekerja di Ajinomoto Jepang. Namun, sebenarnya para awardee beasiswa dari Indonesia dibebaskan untuk memilih jalur karier masing-masing," tutur Almi.

Setelah lulus, Almi memang menargetkan berkarier di perusahaan makanan agar sejalan dengan bidang keilmuannya. Ajinomoto, Co., Inc. yang merupakan salah satu raksasa perusahaan makanan di Jepang menjadi pilihan utamanya.

Oleh karena itu, Almi pun mendaftar dan mengikuti seleksi dengan jalur dan proses yang sama seperti pelamar lainnya, yaitu tahap seleksi. Mulai dari seleksi dokumen, tes skolastik, interview tahap 1, interview tahap 2, dan final interview.

"Proses seleksi di Ajinomoto Jepang sangat ketat dan panjang, mengingat Ajinomoto adalah salah satu perusahaan yang masuk dalam Top 5 pilihan utama lulusan Jepang menurut beberapa situs job-hunting ternama (seperti Asahi Gakujo, MyNavi, Yahoo! News, dll), sehingga saya harus bersaing dengan lulusan-lulusan terbaik dari seluruh Jepang. Alhamdulillah saya berhasil melewati semua tahapan seleksi tersebut,” lanjutnya.

Almi juga menuturkan tantangan-tantangan yang ia lalui sepanjang tiga tahun masa studinya di Jepang, melengkapi kisah suksesnya. Misalnya, awal menjalani program beasiswa tersebut sebagai research student di KNU, Almi mengaku menghadapi kendala bahasa karena semua komunikasi dan perkuliahan di kampus dilakukan dalam bahasa Jepang, terutama terkait dengan istilah-istilah teknis dalam bidang pangan dan gizi.

"Namun, saya merasa sangat bersyukur karena Ajinomoto Scholarship juga menanggung biaya untuk fasilitas sekolah bahasa selama satu tahun. Belajar di sekolah bahasa memungkinkan saya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang secara intensif, sehingga saya akhirnya berhasil lulus JLPT N1," tuturnya.

Saat memasuki tahun kedua (Master Program), awalnya Almi juga masih merasa kesulitan dengan penggunaan alat-alat analisis yang menjadi bagian penting dalam penelitian. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari senior di laboratorium, ia akhirnya dapat menguasai teknik analisis tersebut dan mulai melakukan penelitian secara mandiri.

Diceritakan juga olehnya bahwa saat melanjutkan studi di Jepang, momen yang paling berkesan bagi Almi adalah ketika dirinya harus melakukan presentasi hasil penelitian di scientific conference pada ‘The 78th Annual Meeting of Japan Society of Nutrition and Food Science’ yang diselenggarakan di Fukuoka.

Itu adalah pengalaman pertamanya dalam mengikuti scientific conference, sehingga Almi sempat merasa gugup dan cemas. Namun, dosen pembimbing dan lab-mates sangat membantu dengan memberikan latihan presentasi dan masukan mengenai alur presentasi agar lebih mudah dipahami oleh audiens.

Baca Juga: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Bisnis Pengolahan Sampah INGRAM

"Berkat dukungan mereka, saya berhasil memberikan presentasi dengan lancar dan mampu menjawab pertanyaan dengan percaya diri di sesi diskusi. Momen ini juga sangat berkesan karena saya bisa mengunjungi Fukuoka, yang terletak di prefektur Kyushu di ujung selatan pulau utama Jepang,” lanjutnya.

Di sela kesibukan studi S2 dan kariernya di Jepang, Almi tak hanya fokus belajar budaya baru, tapi juga harus mengatasi kerinduan akan masakan Indonesia. Untuk itu, gadis asal Sukabumi ini rutin membuat sendiri hidangan Nusantara, berbekal bahan dan bumbu yang dibeli dari toko khusus produk Indonesia.

“Saya sangat bersyukur bahan-bahan yang saya sering digunakan sewaktu di Indonesia contohnya SAORI®, Sajiku® dan Masako® masih bisa didapatkan di toko Indonesia yang ada di Jepang. Selain itu, saya juga mengikuti akun Instagram dan website Dapur Umami® untuk melihat resep dan inspirasi ide menu masakan Indonesia yang selalu menggugah selera,” ungkap Almi.

Setelah lulus S2 dan kini berkarier di R&D Ajinomoto Jepang, ke depannya Almi ingin berkontribusi lebih bagi masyarakat melalui pengembangan potensi asam amino dalam menghadirkan kelezatan di setiap masakan sehingga dapat mendorong konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Termasuk melalui penelitian fungsi asam amino dalam membantu menciptakan solusi bagi permasalahan gizi masyarakat.

(*)

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.