Inilah mengapa pemeriksaan sebelum operasi harus dilakukan dengan baik berdasarkan arahan dokter, antara lain CT Scan, periksa darah, rontgen paru-paru atau kepala, atau periksa fungsi ginjal, hati, dan lain-lain.
Namun, pemeriksaan yang merinci seperti itu lebih ditekankan pada rinoplasti rekonstruksi. Sementara itu, rinoplasti estetik umumnya cukup dengan pemeriksaan darah. Meski begitu, tetap ikuti arahan dokter apakah perlu melakukan pemeriksaan lain atau tidak.
2. Risiko Pembedahan
Dalam dunia bedah, ada unsur ketidakpastian. Meski sudah direncanakan matang, tetap bisa muncul komplikasi seperti pendarahan berlebih, infeksi, atau kerusakan pada struktur hidung (termasuk tulang rawan).
Karena sejatinya risiko ini selalu hadir, kamu perlu memilih dokter berkompeten dan berpengalaman, serta menjalani operasi di fasilitas medis yang mendukung kesiagaan terhadap keadaan darurat.
3. Tidak Bisa Selesai dalam Satu Sesi
Dokter Irena mengatakan, risiko lainnya dari rinoplasti adalah pembedahan tidak bisa selesai dalam satu sesi saja. "Bisa beberapa kali. Rekonstruksi itu ada beberapa tahap. Pokoknya ikuti saja saran dokter," terang dia.
Untuk rinoplasti estetik, terkadang prosedurnya juga tidak bisa selesai dalam satu sesi saja. Namun, sebagian besar memang selesai dalam satu sesi. "Tapi, kalau seandainya ada kondisi yang cukup berat, itu harus dilakukan beberapa kali untuk perbaikan dan penyempurnaan. Itu biasanya sudah diterangkan sama dokternya sebelum operasi," lanjut Irena.
Baca Juga: 5 Tips Contour Hidung agar Mancung Instan Tanpa Operasi Plastik