Melekat pada Perempuan, Apa Saja Tugas dan Peran Profesi Bidan?

Saras Bening Sumunar - Selasa, 24 Juni 2025
Mengenal profesi bidan dan perannya.
Mengenal profesi bidan dan perannya. Narongrit Sritana

Peran Bidan

Merujuk dari laman Brown Health, peran bidan sangatlah luas dan mendalam hingga mencakup berbagai aspek pelayanan masyarakat kesehatan yang saling berkelanjutan. Berikut penjelasan mengenai peran profesi bidan:

1. Membantu Proses Persalinan Normal

Ini merupakan tugas yang paling dikenal masyarakat, namun kenyataannya sangat kompleks. Bidan harus siap siaga selama 24 jam untuk membantu proses persalinan yang aman, higienis, dan manusiawi.

Mereka juga bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda bahaya selama proses kelahiran dan segera merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi jika diperlukan.

2. Memberikan Perawatan Pascapersalinan

Setelah persalinan, bidan tetap mendampingi ibu dalam proses pemulihan fisik dan emosional. Bidan memantau tanda-tanda infeksi, memberikan edukasi tentang perawatan luka, serta mendukung proses menyusui eksklusif untuk bayi.

3. Melayani Kesehatan Bayi Baru Lahir

Bidan tidak hanya fokus pada ibu, tetapi juga pada bayi. Mereka bertanggung jawab dalam pemeriksaan awal bayi, inisiasi menyusu dini, pemantauan tumbuh kembang awal, serta memberikan imunisasi dasar.

4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Perempuan

Tugas bidan tidak terbatas pada ibu hamil. Mereka juga memberikan layanan konseling kesehatan reproduksi bagi remaja, edukasi menstruasi sehat, serta pemeriksaan kesehatan organ reproduksi perempuan secara berkala.

5. Penjangkauan Edukasi Masyarakat

Di luar pelayanan klinis, bidan juga aktif dalam kegiatan promotif dan preventif, seperti penyuluhan tentang gizi, sanitasi, perawatan bayi, hingga upaya pencegahan stunting. Peran ini sangat penting dalam membangun kesadaran kesehatan sejak dini di tingkat keluarga dan masyarakat.

Kawan Puan, profesi bidan bukan hanya pekerjaan, tetapi juga panggilan jiwa. Mereka tidak hanya membantu melahirkan kehidupan baru, tetapi juga mendampingi perempuan dalam salah satu fase paling penting dalam hidupnya. 

Baca Juga: Bisa Selamatkan Jutaan Nyawa, WHO Dorong Investasi dalam Kebidanan

(*)