Parapuan.co - Dalam konteks kehidupan modern saat ini, semakin banyak perempuan yang memilih untuk berdiri mandiri secara finansial maupun spiritual, termasuk dalam urusan berkurban.
Tradisi berkurban, yang dulunya lebih identik dilakukan oleh laki-laki sebagai kepala keluarga, kini mulai dilihat dari sudut pandang yang lebih setara. Perempuan juga memiliki ruang untuk berpartisipasi dalam berkurban.
Meskipun semangat itu sudah tertanam kuat, proses membeli hewan kurban bisa terasa menantang bagi sebagian perempuan yang baru pertama kali menjalaninya sendiri.
Tidak sedikit dari kita merasa bingung menentukan hewan yang tepat, bagaimana mengecek kondisinya secara fisik, proses transaksi halal sesuai syariat islam, hingga memastikan hewan tersebut terdistribusi dengan baik.
Untuk itu, penting bagi perempuan mandiri sepertimu membekali diri dengan pengetahuan yang cukup agar proses pembelian hewan kurban bisa dilakukan dengan penuh keyakinan, kepercayaan diri, dan keberkahan.
Menurut laman resmi Badan Amil Zakat Nasional, berikut tips memilih hewan kurban untuk perempuan:
1. Pastikan Hewan Ternak
Umat muslim diperintahkan untuk mengkurbankan hewan ternak. Hewan ternak yang diperbolehkan adalah unta, kambing, domba, sapi, kerbau. Tentunya semua hewan ini sudah memenuhi ketentuan sebagai hewan ternak yang sehat dan layak untuk dikurbankan.
2. Umur Hewan Kurban
Baca Juga: Inspirasi Nama Bayi Perempuan dan Laki-Laki yang Lahir Saat Iduladha
Umur hewan yang dikurbankan penting karena disyaratkan berbeda-beda. Jika kamu ingin berkurban kambing atau domba, syarat umur sesuai kriteria berkurban adalah yang minimal berumur 1 tahun.
Kemudian, jika Kawan Puan ingin berkurban sapi atau kerbau, maka umur yang masuk kriteria kurban adalah 2 tahun. Cara mudah untuk mengetahui usia hewan kurban adalah melalui catatan kelahiran ternak yang dimiliki oleh pemilik.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan metode cek gigi hewan yakni jika gigi susu hewan tersebut telah tanggal (dua gigi susu yang di depan), hal tersebut menandakan ternak (kambing dan domba) telah berumur sekitar 12-18 bulan, sedangkan sapi dan kerbau sekitar 22 bulan.
3. Hewan Kurban Tidak Cacat
Hewan kurban harus dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit seperti demam, kurang nafsu makan, kudis, ada ekskreta (buangan) dari lubang hidung, bulu kusam dan berdiri, mata cekung juga kotor, diare, serta lemas.
Hewan ternak untuk kurban haruslah hewan ternak yang sehat cuping hidungnya basah, tetapi bukan karena flu. Selain itu, lihat juga bulunya yang harus bersih dan mengkilap. Cek juga pernafasan dan juga detak jantungnya.
Lebih baik lagi jika kamu menanyakan tentang Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai acuan kesehatan hewan tersebut.
Kawan Puan juga harus tahu hewan kurban menjadi tidak sah apabila buta sebelah atau jelas sekali kebutaanya. Jika tidak sah, maka hewan tersebut memiliki status sebagai daging biasa bukan menjadi kurban.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Iduladha, Ini Harga Sapi di Berbagai Marketplace
4. Hewan Kurban Tidak Kurus
Kondisi fisik dari hewan kurban juga perlu diperhatikan, dan pastikan calon hewan kurban memiliki nafsu makan yang baik, lincah, mata bersinar, dan bulu tidak kusam. Apabila nafsu makannya baik dan lincah, otomatis kondisi hewan akan terlihat gemuk, tidak seperti hewan yang memiliki penyakit.
5. Pemilihan Lokasi Pembelian Hewan Kurban
Pemilihan tempat kamu membeli hewan kurban, menjadi hal yang juga tak kalah penting. Terpenting, jangan membeli hewan kurban yang diternak di tempat pembuangan sampah.
Hewan yang dijual di lokasi seperti ini, berpotensi mengandung bahan berbahaya bagi tubuh yang nanti akan mengonsumsinya.
Pilihlah hewan kurban yang diternak di lingkungan bersih dan jauh dari polusi udara, karena berpengaruh pada tingkat stres hewan hingga berimbas pada kesehatan tubuhnya.
Baca Juga: Jelang Iduladha, 5 Tips Alokasi Keuangan untuk Membeli Hewan Kurban
(*)