Strategi Bersaing di Pasar Kerja agar Tetap Unggul di Tengah Dinamika Industri

Arintha Widya - Senin, 19 Mei 2025
Strategi tetap unggul di tengah ketatnya persaingan kerja.
Strategi tetap unggul di tengah ketatnya persaingan kerja. VioletaStoimenova

Kemampuan teknis dan digital kini menjadi nilai tambah yang dicari banyak perusahaan. Laporan "Hiring, Compensation and Benefits" dari Jobstreet by SEEK mencatat bahwa 71% perusahaan mulai mempertimbangkan pengetahuan dasar tentang AI dalam proses rekrutmen.

Meski belum menjadi persyaratan utama, keterampilan seperti analisis data, pemanfaatan AI tools, atau pemasaran digital bisa membuat kandidat lebih menonjol dibanding pelamar lain. Investasikan waktu untuk mempelajari skill ini bisa menjadi pembeda penting dalam persaingan di pasar tenaga kerja.

2. Targetkan Melamar ke Posisi Pekerjaan yang Kerap Dicari Perusahaan

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa posisi di bidang Marketing, HR, Sales, Finance, dan IT menjadi beberapa posisi pekerjaan yang paling aktif dibuka sepanjang 2024. Dengan memahami tren ini, pencari kerja dapat menyesuaikan strategi saat melamar pekerjaan dan menyusun CV yang lebih relevan, khususnya dengan melakukan upskilling yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang diinginkan.

3. Bangun Personal Branding Secara Profesional

Di era digital, para pencari kerja bukan hanya dinilai dari isi CV mereka, tetapi juga dari bagaimana mereka membangun citra profesional (personal branding) di platform pencari kerja atau komunitas industri. Profil yang aktif, rapi, dan mencerminkan keahlian serta minat karier akan memudahkan perekrut untuk menemukan dan mengenali nilai dari seorang kandidat. Para pencari kerja juga dapat berbagi wawasan, pengalaman, atau portofolio secara konsisten diantara komunitas ketenagakerjaan untuk memperkuat posisi dalam ekosistem profesional.

4. Jangan Abaikan Peluang Kontrak/Paruh Waktu sebagai Batu Loncatan

Banyak pencari kerja enggan mengambil posisi kontrak atau part-time karena dianggap kurang stabil. Padahal, tren di 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dalam perekrutan tipe pekerjaan ini. Laporan eksklusif Jobstreet juga mencatat bahwa perusahaan kini semakin fleksibel dalam membentuk tim kerja, dan banyak dari posisi kontrak akhirnya berujung menjadi permanen. Bagi pencari kerja, ini bisa menjadi langkah awal yang berharga untuk membangun pengalaman dan relasi.

5. Cari Perusahaan yang Punya Jenjang Karier Jelas dan Budaya Kerja Sehat

Baca Juga: Mengenal 4 Tahap Jenjang Karier di Dunia Kerja, Kawan Puan di Level Mana?

Di tengah proses pencarian kerja, pencari kerja juga perlu selektif dalam mencari perusahaan yang dapat memberikan penawaran kerja terbaik. Jangan hanya terpaku pada gaji—namun pertimbangkan juga peluang pertumbuhan, program pelatihan, dan budaya kerja di perusahaan tersebut.

Laporan eksklusif yang sama dari Jobstreet by SEEK menekankan pentingnya aspek ini, di mana banyak karyawan yang meninggalkan tempat kerja mereka karena merasa tidak dapat berkembang atau tidak dihargai. Perusahaan yang transparan dalam pengembangan karier dan menjunjung nilai keberagaman serta keseimbangan hidup tentunya menjadi tempat yang ideal untuk bertumbuh bagi para talenta.

Dinamika rekrutmen serta fenomena talent war tidak menjadi sebuah proses yang hanya dilalui oleh perusahaan, namun juga menjadi momen yang tepat bagi para pencari kerja untuk menilai ulang apa yang sebenarnya mereka cari dalam membangun perjalanan karier.

Semangat perjuangan pekerja di Hari Buruh tahun 2025 ini menjadi momen yang reflektif, bukan hanya soal memperjuangkan hak, tetapi juga menjadi navigasi arah masa depan tenaga kerja yang lebih berkelanjutan.

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya