1. Pakaian Olahraga
Merujuk dari laman Kompas.com, pakaian olahraga seperti legging, sport bra, atau atasan berbahan dry fit dirancang untuk menyerap keringat dan memberikan kenyamanan maksimal saat beraktivitas.
Namun, bahan ini juga sangat mudah menyimpan kotoran seperti keringat, minyak tubuh, dan bakteri penyebab bau. Dengan membalik pakaian olahraga sebelum dicuci, bagian dalam yang bersentuhan langsung dengan tubuh akan lebih terpapar air dan deterjen, sehingga proses pembersihannya lebih efektif.
Cara ini membantu mengangkat sisa-sisa keringat yang terserap di serat kain, sehingga membuat pakaian keluar dari mesin cuci dengan aroma yang jauh lebih segar.
2. Piyama, Pakaian Dalam, dan Kaos Kaki
Pakaian yang dikenakan langsung di kulit saat tidur atau sehari-hari, seperti piyama, pakaian dalam, dan kaos kaki, menyimpan banyak minyak tubuh, sel kulit mati, dan bakteri penyebab bau.
Sering kali, kotoran jenis ini tidak terlihat secara kasat mata, tetapi bisa menumpuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan pakaian tampak kurang bersih meski sudah dicuci. Membalik jenis pakaian ini sebelum dicuci memungkinkan air dan deterjen bekerja langsung pada bagian yang paling kotor.
Ini membantu proses pencucian menjadi lebih menyeluruh, terutama pada area seperti ketiak, selangkangan, dan telapak kaki.
3. Pakaian dengan Noda Keringat
Jika kamu sering menemukan noda kuning di ketiak kemeja putih atau residu lengket dari deodoran di baju olahraga, berarti kamu harus mulai membiasakan membalik pakaian sebelum mencuci. Noda seperti ini terbentuk dari kombinasi keringat, minyak tubuh, dan bahan kimia dari produk perawatan tubuh.
Dengan mencuci pakaian dari dalam ke luar, kamu memungkinkan deterjen bekerja langsung di area yang terkena noda. Hal ini akan memaksimalkan daya bersih deterjen, mengurangi sisa noda setelah pencucian, dan mencegah kain menjadi kaku atau bertekstur kasar akibat penumpukan residu.
Baca Juga: Seberapa Sering Kamu Perlu Mencuci Pakaian agar Tetap Bersih dan Awet?
(*)