Bangga, Produser Asal Indonesia Yulia Evina Bhara Jadi Juri di Festival Film Cannes 2025

Arintha Widya - Rabu, 14 Mei 2025
Produser Yulia Evina Bhara jadi juri di Festival Film Cannes 2025.
Produser Yulia Evina Bhara jadi juri di Festival Film Cannes 2025. Instagram @yuliaevinabhara

Parapuan.co - Festival Film Cannes 2025 mencatat sejarah baru bagi perfilman Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak Christine Hakim dipercaya sebagai juri pada 2002, seorang sineas Tanah Air kembali dipercaya menjadi bagian dari dewan juri di ajang film paling prestisius di dunia tersebut.

Adalah Yulia Evina Bhara, produser independen asal Indonesia, yang terpilih menjadi anggota juri di Semaine de la Critique (Critics' Week), sebuah forum utama dalam Festival Film Cannes yang khusus menyoroti dan memberi ruang bagi karya-karya dari para talenta baru dunia.

Dalam unggahan Instagram-nya, Yulia menyampaikan antusiasmenya dengan menulis dalam bahasa Inggris, "Sangat bersemangat dan bangga menjadi bagian dari juri Semaine de la Critique Cannes tahun ini. Tak sabar untuk menyaksikan pilihan film-film luar biasa."

Melansir Kompas.com, Yulia Evina Bhara atau yang akrab disapa Ebe ini tidak hanya hadir sebagai juri. Ia juga membawa karya terbarunya berjudul Renoir, hasil kolaborasi bersama Amerta Kusuma di bawah rumah produksi KawanKawan Media.

Film yang disutradarai oleh Chie Hayakawa ini akan berkompetisi memperebutkan penghargaan tertinggi Palme d'Or. Menariknya, Renoir merupakan proyek kolaborasi internasional yang melibatkan lima negara, yakni Jepang, Prancis, Singapura, Filipina, dan Indonesia.

Festival Film Cannes 2025 sendiri akan berlangsung mulai tanggal 13 hingga 24 Mei 2025 di Prancis.

Selain keterlibatan Yulia di Semaine de la Critique, kehadiran Indonesia di Cannes tahun ini juga cukup signifikan. Sejumlah delegasi dari Tanah Air ikut meramaikan Marche du Film, yakni pasar internasional perfilman yang menjadi ajang bertemunya produser, distributor, hingga calon investor dari seluruh dunia.

Beberapa proyek film Indonesia yang akan dipresentasikan di Marche du Film antara lain: Ikatan Darah, Timur, Monster Pabrik Rambut, Jumbo, Pangku, The Mourning Journey, dan Rose Pandanwangi. Proyek-proyek ini membuka peluang besar untuk kolaborasi lintas negara serta pencarian jaringan distribusi internasional.

Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga turut ambil bagian dalam ajang ini dengan membawa misi diplomasi budaya lewat program Jakarta Kota Sinema. Program ini merupakan langkah awal menjadikan Jakarta sebagai Kota Global menyambut ulang tahunnya yang ke-500 pada tahun 2027 mendatang.

Dengan pencapaian Yulia Evina Bhara dan partisipasi aktif Indonesia di Festival Film Cannes tahun ini, harapan akan semakin besarnya pengakuan dunia terhadap perfilman nasional pun kembali menyala.

Baca Juga: Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri, Ungkap Trauma Perempuan

(*)

Sumber: Kompas.com,Instagram
Penulis:
Editor: Arintha Widya