Parapuan.co - Dalam masa krisis ketika PHK kembali marak seperti sekarang, karyawan terdampak yang sudah berkeluarga tentu akan mengalami tekanan finansial yang luar biasa. Oleh sebab itu, membangun kebiasaan keuangan yang bijak justru bisa menjadi penyelamat, bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan.
Meski saat ini masih aman, untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terkena PHK, penting bagi Kawan Puan dan pasangan membangun kebiasaan keuangan untuk menyelamatkan rumah tangga dari krisis.
"Setiap kali menyisihkan uang, itu artinya kamu sedang melindungi dirimu di masa depan," kata Saundra Davis, pendiri dan direktur eksekutif Sage Financial Solutions, sebuah organisasi nirlaba di San Francisco Bay Area yang berfokus pada pelatihan pelatih keuangan, seperti dikutip dari Nerd Wallet.
Lantas, kebiasaan keuangan seperti apa yang bisa membantu rumah tangga tetap stabil bahkan saat krisis melanda? Simak informasi lengkapnya yang dirangkum dari Nerd Wallet di bawah ini!
1. Prioritaskan Pengeluaran Pokok dan Potong yang Tidak Penting
Saat situasi sulit, penting untuk mengevaluasi ulang mana yang benar-benar dibutuhkan. Biaya pokok seperti sewa, tagihan listrik, dan makanan harus jadi prioritas. Dalam hal membayar tagihan, kamu tidak harus mengikuti aturan umum seperti melunasi kartu kredit secara penuh setiap bulan. Jika sedang kesulitan, membayar minimum sementara waktu adalah pilihan yang bisa diambil.
"Jangan biarkan pemberi pinjaman menentukan apa yang bisa kamu bayar. Buat anggaran sendiri," tegas Saundra Davis. Kalau perlu, hubungi lembaga keuangan atau pemberi pinjaman untuk meminta penundaan pembayaran atau keringanan.
2. Sesuaikan Target Tabungan
Idealnya, rumah tangga memiliki dana darurat untuk menutupi biaya hidup selama 3–6 bulan. Tapi dalam kondisi darurat, kamu bisa menyesuaikan target tersebut. "Jika pendapatanmu berubah, kamu tidak wajib menabung dalam jumlah tetap," kata LaKhaun McKinley, perencana keuangan bersertifikat dari Texas.
Baca Juga: 6 Tips Mengatur Gaji agar Cukup untuk Kebutuhan, Tabungan, dan Investasi
Bila kamu biasa menabung otomatis, cek apakah jumlah transfer masih realistis. Jika tidak, kurangi jumlahnya atau lakukan transfer manual saat memungkinkan. "Yang lebih penting dari jumlahnya adalah kebiasaannya," tambah Saundra Davis.
3. Gunakan Rekening Tabungan dengan Bunga Tinggi
Membuka rekening tabungan dengan bunga tinggi, terutama di bank digital, adalah langkah cerdas untuk meningkatkan hasil tabungan. Meski rata-rata bunga nasional hanya sekitar 0,06%, banyak bank online yang menawarkan lebih dari 1%.
"Membuka rekening berbunga tinggi bisa menjadi cara sederhana untuk mendapatkan lebih banyak," ujar Kelley Long, akuntan publik dan perencana keuangan dari Chicago.
4. Hindari Menguras Tabungan Tanpa Rencana
Dana darurat ada untuk digunakan saat krisis, tapi jangan asal tarik. Hitung kebutuhanmu terlebih dahulu dan catat penggunaannya. Menjaga saldo minimum yang membuatmu merasa aman juga penting. "Setiap orang punya titik aman masing-masing. Bagi sebagian orang, hanya melihat tanda koma di saldo rekening sudah cukup menenangkan," jelas Kelley Long.
5. Jangan Terlalu Sering Mengambil dari Tabungan
Cek seberapa sering kamu menarik uang dari rekening tabungan. Terlalu sering bisa menimbulkan biaya tambahan. Selain itu, jika kamu merasa terus kehabisan uang tabungan, evaluasi kembali rencana pengeluaran.
"Bisa jadi kita terlalu agresif dalam menabung karena lupa memasukkan pengeluaran tertentu dalam rencana kita," kata Kelley Long. "Dalam masa krisis, kita harus ingat bahwa kadang kita tidak bisa berpikir jangka panjang."
Ingat, kebiasaan keuangan yang sehat bukan cuma tentang menabung saat semuanya berjalan lancar. Justru dalam masa sulit, kebiasaan ini bisa jadi penyelamat utama rumah tangga. Kuncinya adalah fleksibilitas, kesadaran diri, dan keberanian untuk mencari bantuan saat dibutuhkan.
Jika kamu sedang menghadapi krisis keuangan, jangan tunggu kondisi membaik untuk mulai mengatur ulang kebiasaan keuanganmu. Setiap langkah kecil hari ini bisa berdampak besar untuk ketahanan finansial keluarga di masa depan.
Baca Juga: Capai Financial Freedom dan Tabungan Terus Bertambah dengan 7 Cara Ini
(*)