Parapuan.co - Mencapai financial freedom atau kebebasan finansial bukan sekadar tentang memiliki penghasilan besar. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mengelola dan mengembangkan uang dengan cara yang selaras dengan nilai, keyakinan, dan harapan pribadi.
Salah satu cara yang kian diminati adalah melalui investasi syariah, yang tak hanya menawarkan potensi cuan tetapi juga ketenangan batin. Banyak orang menunda langkah investasi karena sibuk mencari produk yang benar-benar sesuai dengan kriteria pribadi. Padahal, menunggu terlalu lama tanpa memulai justru bisa menghambat perjalanan menuju financial freedom.
Daripada terlalu lama bingung, ada baiknya memulai dari instrumen yang sudah familiar dan mudah ditemukan di pasar, misalnya saham syariah dan reksa dana syariah untuk meraih financial freedom. Keduanya sudah mendapat panduan jelas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jadi kamu tidak perlu ragu lagi soal cara kerjanya.
Dengan memilih instrumen syariah, kamu "memutar uang" dengan prinsip yang membawa ketenangan. Seperti yang disampaikan perencana keuangan Rista Zwestika melalui Instagram pribadinya. Yuk, simak informasi lengkapnya!
Saham Syariah: Kepemilikan dengan Prinsip
Saham syariah menawarkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perusahaan yang bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Jika kamu membeli saham di pasar perdana, dana langsung masuk ke perusahaan untuk membiayai berbagai kebutuhan bisnis yang halal.
Sedangkan di pasar sekunder, dana berpindah tangan antar investor, namun tetap berkontribusi dalam membentuk nilai pasar perusahaan. Perusahaan yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) diawasi ketat agar tidak terlibat dalam bisnis yang dilarang atau haram.
Jika pun ada pendapatan yang tak sesuai prinsip syariah, perusahaan wajib melakukan cleansing atau pembersihan. Dengan mekanisme ini, kamu sebagai investor bisa merasa tenang karena dana yang diinvestasikan dikelola sesuai aturan.
Reksa Dana Syariah: Diversifikasi Aman
Baca Juga: Kilas Balik Harga Emas dalam 5 Tahun Terakhir, Investasi Paling Aman?
Bagi yang ingin investasi dengan risiko tersebar, reksa dana syariah bisa jadi pilihan. Dana yang kamu tanamkan akan dikelola manajer investasi dan dialokasikan ke berbagai instrumen syariah seperti saham syariah atau sukuk.
Setiap transaksi diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS), memastikan dana tetap berkembang secara halal. Nilai investasi dalam reksa dana syariah akan naik jika aset dalam portofolionya — seperti harga saham syariah atau imbal hasil sukuk — meningkat.
Sebaliknya, jika pasar turun, nilai unit penyertaan bisa ikut terkoreksi. Namun, kapan pun kamu ingin mencairkan dana, unit penyertaan bisa dijual dan hasilnya akan langsung ditransfer ke rekeningmu sesuai nilai saat itu.
Mulai dari Yang Paling Familiar
Ketimbang terus menunggu produk yang sempurna, langkah bijaknya adalah memulai dari yang sudah kamu pahami. Baik saham syariah maupun reksa dana syariah menawarkan jalan investasi yang jelas, aman, dan sesuai nilai.
Dengan pemahaman yang baik, kamu bisa berinvestasi dengan tenang dan tetap optimis meraih kebebasan finansial yang penuh berkah.
Seperti yang dikatakan Rista Zwestika, "Investasi enggak cuma harus cuan, tapi juga bikin investornya tenang dan nyaman. Kalau syariah jadi salah satu kuncinya, yuk tingkatkan literasi dan belajar dari platform terpercaya, salah satunya OJK."
"Jangan mulai investasi sebelum kamu belajar dan benar-benar ngerti: apa yang kamu investasikan, bagaimana uangmu dikembangkan, bagaimana modalmu menghasilkan cuan, dan bagaimana akhirnya investasimu membawa keberkahan," tutupnya.
Baca Juga: Kiat Investasi Syariah: Menuju Financial Freedom dengan Prinsip Halal
(*)