Ketika dokter menemukan pra-kanker dalam skrining seperti pap smear, mereka biasanya akan melakukan tes tambahan, mengangkat sel pra-kanker, dan merencanakan pemantauan rutin di masa mendatang.
"Kami selalu sangat, sangat teliti ketika kami menemukan itu, karena kami benar-benar ingin memberi pasien kami peluang terbaik untuk membersihkan segala jenis masalah pra-kanker yang terjadi dan menjalani hidup mereka sepenuhnya," papar Dr. Chang.
Area Tubuh yang Rentan Pra-Kanker
Secara teknis, pra-kanker bisa muncul di mana saja dalam tubuh. Namun, beberapa area memang lebih berisiko, seperti usus besar (kolon), payudara, paru-paru, dan kulit. "Anda sering mendengar, terutama di Amerika, kanker usus besar, kanker payudara, kanker paru-paru. Kanker kulit juga sangat besar. Sangat umum memiliki lesi kulit pra-kanker," ujar Dr. Chang lagi.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan menuju kanker tidak terjadi dalam semalam. Meskipun pra-kanker bisa muncul di mana saja, tidak otomatis berarti kamu akan mengembangkan kanker.
Cara Mencegah Pra-Kanker
Ada beberapa langkah pencegahan yang disarankan Dr. Chang untuk menghindari pra-kanker dan potensi kanker, yaitu menggunakan tabir surya, mendapatkan vaksinasi human papillomavirus (HPV), dan rutin menjalani skrining seperti mamografi, pap smear, dan kolonoskopi sesuai usia yang dianjurkan.
"Waktu adalah aset terbesar Anda," tegas Dr. Chang. "Mengetahui pra-kanker lebih awal berarti Anda memberi diri Anda waktu."
Salah satu langkah penting lainnya adalah mendapatkan vaksin HPV jika Kawan Puan belum melakukannya. Sejak disetujui pada 2006, vaksin ini terbukti melindungi dari lebih dari 90 persen kanker yang disebabkan oleh HPV, termasuk kanker serviks, vagina, anus, dan lainnya. Vaksin ini direkomendasikan diberikan pada usia 11 atau 12 tahun, tetapi jika belum mendapatkannya, belum terlambat.