Tujuan Terkait

Talkshow Kartini Negeri PARAPUAN dan NOVA Didukung BTN: Cara Perempuan Dapat Modal UMKM

Rizka Rachmania - Rabu, 24 April 2024
Talkshow Kartini Negeri: Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah di Ruang Serbaguna Bentara Budaya Jakarta, Rabu, (24/04/2024).
Talkshow Kartini Negeri: Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah di Ruang Serbaguna Bentara Budaya Jakarta, Rabu, (24/04/2024). Dok. Adeline Krisanti/NOVA

 

Parapuan.co - Peran perempuan di dalam sektor kewirausahaan terus meningkat. Namun masih ada perempuan yang belum mendapat akses pendanaan untuk usahanya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, setidaknya terdapat 65 juta pelaku UMKM pada 2021. Dari jumlah tersebut, 64,5 persen di antaranya adalah perempuan. Sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar 135 miliar dolar AS.

Berdasarkan kajian International Finance Corporation (IFC), 80 persen dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan memiliki kebutuhan kredit dan tidak terlayani atau kurang terlayani dengan baik. Hal ini menyebabkan ketimpangan pendanaan.

Salah satu jalan keluar yang digunakan adalah jasa pinjaman online (pinjol). Hal ini tercatat dalam Survei PARAPUAN (2023) terkait perilaku perempuan Indonesia terhadap pinjaman online, dengan alasan terbesar ketiga adalah untuk modal usaha (32%). Generasi Milenial yang terbanyak memilih pinjol sebagai jalan keluar (33%), disusul dekat oleh Gen. Z (32%).

Oleh karena itu, PARAPUAN bersama dengan NOVA menggelar talkshow bertajuk Kartini Negeri: Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah 
dengan didukung oleh Bank BTN di Ruang Serbaguna Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Rabu, (24/04/2024).

Talkshow Kartini Negeri ini diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Kartini dan terselenggara berkat kerja sama kolaboratif antara Kompas Gramedia, Bentara Budaya Jakarta, dan Stylo Indonesia.

Dalam talkshow tersebut, Indira D. Saraswaty, Pemimpin Redaksi NOVA dan PARAPUAN menyampaikan bahwa setelah pandemi, banyak perempuan ikut mencari nafkah untuk keluarga karena suami terdampak pandemi, namun kebutuhan hidup, anak, dan keluarga terus berjalan.

Alhasil, perempuan yang mau mulai buka usaha atau sudah punya usaha dan ingin mengembangkannya, punya akses ke pendanaan.

"Ada para suami yang mungkin kehilangan pekerjaan sehingga akhirnya kita sebagai perempuan berpikir, 'Saya harus buka usaha apa, ya?' terutama kalau ada anak, ada kebutuhan, ada biaya belanja," ucap Indira.

Baca Juga: 8 Pertimbangan Sebelum Pinjam Modal untuk Wujudkan Ide Usaha

Oleh karena itu, dalam talkshow Kartini Negeri: Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah dihadirkan deretan narasumber yang bisa menjawab kegelisahan perempuan pelaku usaha.

Cempaka Asriani, Founder sekaligus CEO SARE Studiobrand fashion lokal berkelanjutan yang menawarkan produk sleepwear, loungewear, dan pakaian dalam, menceritakan awal mula dirinya memulai usaha hingga mengajukan pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya.

Cempaka menceritakan bahwa ia memulai bisnis SARE Studio di tahun 2015, kala itu dengan modal Rp5 juta yang ia kumpulkan dari uang gaji hasil bekerja sebagai karyawan kantoran.

Awalnya, ia memproduksi kaus polos, kemudian mencoba menjualnya. Namun setelah beberapa saat berjalan, pelanggan SARE Studio malah lebih menyukai produk printing dengan motif.

(kiri-kanan) Rista Zwestika, Certified Financial Planner dan Head of Advisory and Investment PINA; Fitri Novianty Ratna, Deputy Regional Manager BTN; Cempaka Asriani, Founder & CEO SARE Studio; Indira Dhian Saraswaty, Pemimpin Redaksi PARAPUAN dan NOVA.
(kiri-kanan) Rista Zwestika, Certified Financial Planner dan Head of Advisory and Investment PINA; Fitri Novianty Ratna, Deputy Regional Manager BTN; Cempaka Asriani, Founder & CEO SARE Studio; Indira Dhian Saraswaty, Pemimpin Redaksi PARAPUAN dan NOVA. Dok. Adeline Krisanti/NOVA

Akhirnya, Cempaka mulai membuat produk sesuai yang diinginkan oleh pelanggan, dan mencari pendanaan untuk lebih mengembangkan bisnisnya. Ia menggunakan modal dari orang tua dan juga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan oleh bank.

"Waktu itu aku inget banget modal awalnya sekitar Rp5 jutaan. Kita itu baru cari modal awal 2019. Tapi 2019 itu aku awalnya pakai duit orang tua, dan Alhamdulillah setahun lunas," ceritanya.

"Nah, tapi dari situ kita coba KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan Alhamdulillah sudah lunas. KUR itu salah satu yang paling mudah diakses karena bunganya rendah lalu syaratnya itu mudah," imbuhnya.

Cempaka menceritakan bahwa tantangannya adalah mungkin mencari KUR yang paling tepat untuk usaha dan disiplin diri dalam membayar pinjaman modal yang dilakukan.

Baca Juga: Sebelum Wujudkan Ide Usaha, Ketahui Dulu 5 Sumber Modal Berikut Ini

Di sisi lain, Rista Zwestika, Certified Financial Planner dan Head of Advisory and Investment PINA, platform wealth management, menjelaskan sumber-sumber modal bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh Kawan Puan.

Menurut Rista, sumber modal bisnis itu ada dua, internal dan eksternal. Sumber modal internal itu termasuk tabungan pribadi, dana darurat, dan hasil investasi.

"Keuntungan investasi bisa dikumpulkan nih, untuk target punya modal. Banyak jalan menuju modal bisnis," ucap Rista.

Talkshow Kartini Negeri: Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah di Ruang Serbaguna Bentara Budaya Jakarta, Rabu, (24/04/2024).
Talkshow Kartini Negeri: Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah di Ruang Serbaguna Bentara Budaya Jakarta, Rabu, (24/04/2024). Dok. Adeline Krisanti/NOVA

Di sisi lain, sumber modal eksternal bisa didapat dari pinjaman bank seperti yang pernah Cempaka Asriani lakukan, pinjaman peer-to-peer (P2P), investor, platform P2P, venture capital, dan crowfunding. 

Rista pun membocorkan strategi mendapatkan pendanaan dari investor atau pinjaman dari bank untuk pemilik bisnis UMKM, yakni:

1. Siapkan rencana bisnis yang solid

2. Tunjukkan potensi pertumbuhan

3. Bangun jaringan dan hubungan

Baca Juga: KUR Tanpa Agunan untuk Wujudkan Ide Usaha, Apa Itu Credit Scoring?

4. Persiapkan dokumen bisnis

5. Perbaiki skor kredit.

"UMKM tidak bisa dapat pinjaman dari perbankan, susah, karena skor kredit tidak diperbaiki," tutur Rista. Oleh karenanya, Kawan Puan perlu memperhatikan hal tersebut agar bisa dapat pendanaan untuk modal usaha.

Kawan Puan yang lagi butuh pendanaan untuk modal usaha tak perlu khawatir karena Bank BTN punya beberapa skema pembiayaan bahkan pendampingan untuk UMKM agar bisnisnya bisa berkembang.

"Kita punya skema pembiayaan untuk pengusaha-pengusaha, mulai dari pengusaha mikro, pengusaha kecil, dan pengusaha menengah," ucap Fitri Novianty Ratna, Deputy Regional Manager BTN.

"Usaha milik sendiri dan minimal sudah berjalan enam bulan. Jadi tadi kalau awal-awal usaha bisa modal sendiri dulu terus setelah enam bulan berjalan itu bisa mengajukan pembiayaan ke bank," tambahnya.

BTN punya dua skema pembiayaan untuk UMKM, ada satu program yang murni dibiayai oleh bank untuk UMKM dengan nominal sampai Rp5 miliar. Kemudian ada program lain yang namanya Kredit Usaha Rakyat dengan pembiayaan Rp10 juta sampai Rp100 juta.

Fitri juga mengatakan bahwa untuk Kawan Puan yang baru mau mulai menjalankan usaha, ada bantuan pembiayaan KRING BTN, kredit yang diberikan kepada pegawai ASN, BUMN/BUMD, TNI/POLRI, dan swasta untuk kebutuhan multiguna.

Kabar baiknya, BTN juga punya program khusus untuk UMKM lho, Kawan Puan. Kamu bisa konsultasi masalah pembiayaan usaha kamu di BTN yang layanannya tersedia di seluruh cabang di Indonesia. 

"Jadi di bank BTN kita punya satu divisi khusus yang menangani UMKM namanya small micro enterprise, dan itu ada di setiap kantor cabang. Jadi kalau pelaku UMKM mau ngobrol konsultasi bisa ke cabang BTN seluruh Indonesia," pungkasnya.

 Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Menggunakan KUR, Salah Satunya Pisahkan Rekening

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.