Ini Sumber Modal dan Bahan Baku untuk Memulai Ide Usaha Batik

Arintha Widya - Jumat, 19 April 2024
Ilustrasi memulai ide usaha batik
Ilustrasi memulai ide usaha batik Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, untuk memulai ide usaha batik tentunya kamu butuh modal dan bahan baku.

Namun, dari mana kamu bisa mendapatkan modal dan bahan baku yang tepat untuk bisnis batik yang akan dijalankan?

Pebisnis Batik Iwing Magelang, Iwing Sulistiyawati, membagikan tips mendapatkan modal dan bahan baku.

Merangkum Kompas.com, berikut ini modal dan bahan baku yang digunakan Iwing untuk memulai ide usaha batiknya!

1. Modal Awal

Siapa bilang memulai bisnis batik membutuhkan modal besar hingga puluhan juta?

Nyatanya, Iwing menyebut bahwa dirinya tidak mengeluarkan banyak uang ketika merintis bisnis batik.

Bahkan, awalnya ia menggunakan hasil karya batik yang dibuatnya saat pelatihan untuk dijual.

Uang dari hasil menjual karyanya itulah yang kemudian dipakai untuk membeli bahan baku pembuatan batik.

Baca Juga: Ide Usaha Tanpa Modal, Ini Tips Mengembangkan Bisnis Reseller

Adapun bahan baku yang dibeli Iwing untuk memulai ide usaha batiknya yaitu berupa malam, kain, dan pewarna.

Untuk bahan malam, Iwing mendapatkannya dari Pekalongan, Jawa Tengah, dengan kisaran harga Rp3 juta per 100 kg.

Sedangkan untuk membeli kain, dalam sebulan ia menyiapkan anggaran Rp12 juta.

Lalu untuk pewarna, Iwing biasanya mengeluarkan uang sekitar Rp2 jutaan.

"Kalau untuk kain, saya dalam sebulan itu minimal ada budget Rp12 juta, untuk pewarnaan sekitar Rp2 jutaan," papar Iwing Sulistiyawati.

2. Sumber Bahan Baku

Iwing tidak hanya membeli bahan baku dari Pekalongan untuk menjalankan peluang bisnis batik.

Ia juga membeli dari daerah lain yang terkenal dengan kerajinan batiknya, semisal Solo dan Yogyakarta.

"Kalau kain dan pewarna, saya ambil dari Yogya dan Solo," tutur perempuan asal Magelang tersebut.

Baca Juga: Jadi Ide Usaha Cuan, Ini 5 Kerajinan Tangan dari Berbagai Bahan Baku

Adapun untuk pewarna, ia sering kali membeli warna-warna dasar untuk kemudian dicampur buat menghasilkan warna lain.

Jadi, ia tidak membeli warna tertentu, sehingga bisa meminimalkan anggaran untuk bahan baku.

"Untuk pewarna, saya beli warna-warna dasar dan nanti bisa dioplos supaya dapat warna yang diinginkan," ungkap Iwing.

Sementara itu untuk berbelanja bahan baku, Iwing tidak langsung pergi ke Yogyakarta dan Solo.

Ia sudah berlangganan supplier atau pemasok, dan merekalah yang mendatanginya.

Tak hanya datang langsung, pemasok juga kerap mengirimkan barang ke Iwing melalui ekspedisi.

"Jadi saya tidak perlu datang langsung ke supplier, justru supplier yang datang langsung ke rumah saya," pungkas Iwing.

Demikian sumber modal dan bahan baku untuk menjalankan ide usaha batik.

Cara yang dilakukan oleh Iwing Sulistiyawati bisa Kawan Puan ikuti untuk mengembangkan bisnis batik agar lebih cuan.

Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Ide Usaha Batik untuk Pemula, Pahami Motif Kain!

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri