Suami Istri Perlu Pertimbangkan Ini sebelum Memutuskan Menggabungkan Rekening

Arintha Widya - Kamis, 14 Maret 2024
Suami Istri Perlu Pertimbangkan Ini Sebelum Memutuskan Menggabungkan Rekening
Suami Istri Perlu Pertimbangkan Ini Sebelum Memutuskan Menggabungkan Rekening Freepik

Parapuan.co - Usai menikah, pasangan suami istri sering dihadapkan pada pilihan untuk menggabungkan atau memisahkan rekening atau uang mereka.

Sebagian pasangan suami istri mungkin memilih untuk menggabungkan pendapatan mereka ke dalam satu rekening.

Akan tetapi, sebagian lainnya memilih tetap mempunyai rekening terpisah, terutama jika suami istri sama-sama bekerja.

Lantas, sebaiknya dalam rumah tangga, apakah keuangan suami istri harus dipisah atau digabung?

Pertimbangkan dulu hal-hal seperti dikutip dari CNBC berikut ini sebelum memutuskan menggabungkan rekening!

Kata Pakar Soal Pemisahan atau Penggabungan Rekening Pasangan

Survei CreditCards.com mencatat 43 persen pasangan menikah atau tinggal bersama memiliki aset bersama.

Sebanyak 49 persen pasangan yang memiliki rekening bersama adalah baby boomers, disusul generasi X (48 persen), kemudian milenial (31 persen).

Khusus pasangan milenial mudah berusia 26 hingga 32 tahun, 45 persen di antaranya memisahkan rekening mereka.

Baca Juga: Bahas Keuangan dengan Pasangan Rentan Konflik? Ini 3 Tips Agar Lancar!

Namun terlepas dari pemisahan rekening yang banyak dilakukan oleh pasangan dari ketiga generasi di atas, pakar punya pendapat berbeda.

Perencana keuangan Jesse Sell mengatakan, "Yang paling benar adalah yang memungkinkan hubungan paling harmonis antara dua orang."

Artinya, pasangan bebas memisahkan atau menggabungkan rekening, selama hal itu tidak menyebabkan konflik dalam hubungan suami istri.

Apa pun yang akan dipilih antara menggabungkan atau memisahkan rekening, berikut dua hal yang harus diperhatikan pasangan suami istri:

1. Menjadikan Komunikasi sebagai Prioritas

Topik tentang keuangan disebut sangat sensitif untuk dibicarakan, bahkan oleh pasangan suami istri sekalipun.

Untuk itu, harus ada keterbukaan dan komunikasi yang rutin dilakukan oleh pasangan menikah guna membahas kondisi finansial mereka.

"Idealnya percakapan ini harus dilakukan setidaknya setahun sekali, untuk memastikan pasangan punya visi misi yang sama," kata Jesse Sell.

Menentukan tujuan keuangan sangat penting dalam rumah tangga, terutama untuk pasangan yang ingin punya rumah sendiri atau sudah punya anak.

Baca Juga: Kompak secara Finansial, Ini Manfaat Mengelola Keuangan Bersama bagi Pasutri

Ini karena pasangan suami istri yang sudah punya anak perlu menyiapkan dan merencanakan dana pendidikan.

Selagi menentukan tujuan keuangan, Jesse Sell menuturkan bahwa pasangan juga harus menyiapkan dana pensiun dan mulai berinvestasi.

2. Sesuaikan Tujuan Besar Keuangan dengan Pasangan

Pasangan suami istri mungkin punya tujuan keuangan jangka panjang bersama, seperti untuk punya rumah dan dana pendidikan anak.

Namun, sebaiknya pasangan juga tetap membuat rekening terpisah untuk dana pensiun.

Perencana keuangan Jennifer Weber menyebutkan, suami istri perlu menyisihkan 15 persen dari pendapatan yang akan digabungkan dengan pasangan untuk dana pensiun.

Selain itu, pasangan menikah perlu memastikan untuk selalu memperbarui tujuan keuangan secara berkala.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan dalam keluarga, semisal kehadiran anak pertama, anak kedua, perubahan karier, dan sebagainya.

Jennifer Weber menambahkan, semua hal terkait keuangan termasuk tujuan besar di masa depan perlu dibahas secara jujur dan terbuka satu sama lain.

Itulah tadi hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan menggabung atau memisah rekening dalam rumah tangga. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Gaji Naik, Begini Cara Bahas Keuangan dengan Pasangan Agar Tak Picu Konflik

(*)

Sumber: CNBC
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri