Obesitas pada Anak Harus Dicegah demi Kesehatannya di Masa Depan

Tim Parapuan - Selasa, 5 Maret 2024
Ilustrasi obesitas pada anak.
Ilustrasi obesitas pada anak. (Getty Images/Yulia Sutyagina)

Satu dari lima anak usia sekolah (20 persen, atau 7,6 juta) dan satu dari tujuh remaja (14,8 persen, atau 3,3 juta) hidup dengan obesitas.

Dari 2018, masalah tersebut masih belum teratasi dengan maksimal, terlihat dari angka obesitas yang terus menanjak.

Bukan di Jakarta, Dante menjelaskan bahwa penaikan obesitas cenderung terjadi di kota-kota penopang ibu kota seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang.

"Itu justru angka obesitasnya lebih tinggi karena pendapatan mereka mulai naik, makannya mereka mulai berubah sehingga angka obesitas naik," jelasnya.

Salah satu solusi yang ia jabarkan yaitu pentingnya untuk ada pembiasaan pola hidup sehat dari keluarga.

"Bisa ditanggulangi dengan pola hiudp sehat di dalam kekuarga, harus membatasi (makanan, terutama yang manis) anak supaya tidak gemuk," imbuh Dante.

Kawan Puan sebagai orang tua bisa mencontohkan asupan makanan sehat dengan ikut mengonsumsinya supaya anak juga terbiasa dengan itu.

Hal ini guna mencegah terjadinya dampak buruk bagi kesehatan anak di masa mendatang yaitu berupa potensi penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian.

"Obesitas memberikan kontribusi kematian akibat penyakit jantung sebanyak 5,87 kali lipat dibandingkan dia tidak menderita obesitas," tutup Dante.

Baca Juga: Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Sejak Dini

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Hati-Hati, Ini Risiko Jika Riasan Mata Tidak Dibersihkan Maksimal