Apa Itu Middle Income Trap? Istilah Situasi Ekonomi yang Diungkap Sri Mulyani

Arintha Widya - Rabu, 31 Mei 2023
Sri Mulyani
Sri Mulyani kompas

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyinggung mengenai situasi middle income trap di Indonesia.

Melansir Antara via Kompas.com, Sri Mulyani mengatakan bahwa ekonomi Indonesia harus tumbuh di atas 6 persen untuk bisa keluar dari middle income trap.

Lebih lanjut, menurutnya ekonomi Indonesia perlu tumbuh setidaknya 6 persen pada 2025 sampai 2029 mendatang.

Kemudian, seterusnya mendekati 7 persen supaya dapat keluar dari situasi middle income trap ini pada tahun 2045.

Terlepas dari apa yang dikatakan Sri Mulyani tentang pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2045 nanti, Kawan Puan mungkin penasaran dengan apa itu middle income trap.

Untuk mengetahui informasinya lebih jelas, simak penjelasan tentang middle income trap seperti dikutip dari Kompas.com berikut ini!

Apa Itu Middle Income Trap?

Istilah middle income trap sendiri sudah diperkenalkan oleh World Bank atau Bank Dunia sejak 2006 silam.

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, istilah middle income trap berarti jebakan pendapatan kelas menengah.

Baca Juga: Bermanfaat bagi Para Kartini Pejuang Ekonomi, Ini Manfaat Inklusi Keuangan Digital

Middle income trap adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika suatu negara mencapai tingkat pendapatan menengah.

Akan tetapi, negara tersebut tidak dapat keluar dari tingkatan pendapatan menengah itu untuk menjadi negara maju.

Pada 1 Juli 2021, status Indonesia yang semula upper middle income country atau negara berpenghasilan menengah atas berubah.

World Bank menurunkan status itu menjadi lower middle income country atau negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Turunnya status ekonomi Indonesia ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan nasional bruto ketika pandemi Covid-19.

Mengenal Pendapatan Nasional Bruto

Pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) sendiri adalah PDB (Produk Dumestik Bruto) ditambah pendapatan yang dibayarkan dari negara lain, semisal bunga dan dividen.

Catatan World Bank menunjukkan, GNI perkapita di Indonesia tahun 2020 turun dari 4.050 dollar Amerika Serikat (Rp60,7 juta) pada 2019 menjadi 3.870 dollar AS (Rp58 juta).

Turunnya status ekonomi Indonesia kala itu disebabkan oleh kenaikan indikator dari kelas negara berpenghasilan menengah atas.

Baca Juga: Ada Sri Mulyani, Ini 3 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia dari Indonesia

Perubahan faktor yang dimaksud meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan populasi yang memengaruhi GNI per tahun.

Menurut World Bank, perubahan indikator klasifikasi tersebut terjadi setiap tahunnya.

Cara Keluar dari Middle Income Trap

Di sisi lain, Sri Mulyani pada 2021 lalu pernah mengungkapkan mengenai strategi untuk keluar dari middle income trap yang bisa dilakukan Indonesia.

Pertama, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dan kedua, membangun infrastruktur.

Namun, infrastruktur tidak hanya sekadar ada, tapi sebaiknya juga berkualitas.

"Tidak mungkin negara mana pun di dunia yang membangun infrastruktur hanya menggunakan resources dari negara atau APBN," ujar Sri Mulyani.

"Maka ini tantangan, bagaimana framework kerja sama yang transparan dan menciptakan infrastruktur yang efisien," imbuhnya.

Strategi ketiga, yaitu menyederhanakan birokrasi. Dan keempat, mentransformasi ekonomi menuju ekonomi berbasis digital.

Mudah-mudahan saja cara ini bisa mengantarkan Indonesia keluar dari middle income trap pada 2045 mendatang.

Baca Juga: 5 Cara Mengoptimalkan Pendapatan untuk Bisnis Katering Rumahan, Simak!

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria