Tips Jaga Keamanan Bank agar Kasus Ransomware seperti BSI Tidak Terulang

Arintha Widya - Selasa, 23 Mei 2023
ilustrasi tips jaga keamanan dari ransomware
ilustrasi tips jaga keamanan dari ransomware B4LLS

Parapuan.co - Beberapa waktu lalu Bank Syariah Indonesia atau BSI mengalami gangguan layanan, baik pada online banking maupun ATM.

Usut punya usut, BSI ternyata terkena serangan siber yang disebut ransomware.

Mengutip Kompas.com, serangan ransomware tersebut dilakukan oleh sekelompok hacker yang menamakan diri sebagai Lockbit 3.0.

Lockbit 3.0 mengklaim telah mengantongi informasi pribadi para nasabah sebanyak 1,5 terabyte data.

Mereka menginginkan tebusan untuk tidak membocorkan data pribadi nasabah BSI yang telah dikantongi.

Namun, membayar tebusan bukanlah jaminan data nasabah tidak bocor.

Beruntung, tim IT BSI telah berhasil mengatasi masalah ransomware dan bank sudah bisa beroperasi dengan normal.

Agar tidak terjadi masalah serupa di masa depan, pakar keamanan siber menyarankan beberapa hal, baik terhadap pihak bank maupun nasabah.

Apa saja? Berikut saran dari Chairman lembaga riset keamanan siber Communication & Information System Security Research Centre (CISSReC) Pratama Persadha!

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Nasabah jika Bank Terkena Ransomware seperti BSI

1. Berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara

Pratama Persadha menyarankan pihak bank selalu terbuka dan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Ini dilakukan supata BSSN bisa memberikan dukungan lewat asistensi penanganan insiden, audit, dan investigasi.

Dengan demikian, bank yang jadi korban pun dapat lebih fokus pada pemulihan layanan kepada para nasabah.

2. Bank Memiliki Business Continuity Management atau BCM

Pratama juga mengimbau supaya penyelenggara sistem elektronik memiliki BCM untuk mengetahui prosedur yang harus dilakukan jika sistem layanan mengalami gangguan.

"Kesiapan ini sebaiknya direncanakan, diimplementasikan, dipelihara, diuji, dan disimulasikan secara berulang," terang Pratama Persadha.

"Di antaranya adalah proses data backup dan recovery, serta secara berkala melakukan assesment terhadap keamanan siber dari sistem yang dimiliki," imbuhnya.

3. Nasabah Mengganti Password hingga Pin ATM

Baca Juga: Susah Dibobol, Ini 4 Tips Membuat Password Medsos agar Aman dari Hacker

 

Terlepas ransomware adalah benar ulah hacker atau bukan, nasabah bank juga harus waspada untuk segala kemungkinan gangguan jaringan.

Yang bisa dilakukan ialah mengganti password pada mobile banking hingga pin ATM untuk mencegah data pribadi dimanfaatkan pelaku penipuan digital.

Untuk mengganti password dan Pin, kamu bisa melakukannya melalui layanan digital mobile banking atau e-banking.

Kawan Puan juga bisa menggantinya dengan datang di ATM terdekat dan mengikuti instruksi yang ada untuk prosedur penggantian pin.

Apabila kesulitan mengganti password dan pin ATM sendiri dan secara digital, hindari meminta bantuan orang tidak dikenal.

Sebaiknya, datanglah langsung ke bank untuk mengajukan penggantian password dan pin ATM melalui Customer Services (CS).

Dengan demikian, kamu selangkah lebih maju untuk mencegah pencurian data oleh pelaku phishing.

Nah, itulah informasi mengenai tips menjaga keamanan bank agar kejadian eror BSI tidak terulang kembali.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.

Baca Juga: Phishing Masih Marak, Ini Tips Menjaga Keamanan Data bagi Pengguna Fintech

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria