Gara-Gara Tikus, 9 Warga di Jawa Timur Meninggal Dunia Karena Penyakit Leptospirosis

Saras Bening Sumunar - Rabu, 8 Maret 2023
9 Warga di Jawa Timur meninggal karena leptosirosis.
9 Warga di Jawa Timur meninggal karena leptosirosis. tenra

Parapuan.co - Ada berbagai jenis penyakit yang bisa ditularkan hewan ke manusia, termasuk leptospirosis.

Belakangan, penyakit yang disebabkan karena kencing tikus ini telah merebak di beberapa wilayah Jawa Timur.

Selaku Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran penyakit ini.

Tak hanya itu, Khofifah juga meminta agar masyarakat meningkatkan perilaku hidup bersih terutama pada musim hujan seperti saat ini.

"Wajib waspada dan tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Khofifah seperti dilansir dari Kompas.com.

Tercatat Ada Sembilan Kasus Kematian

Pada tahun 2022 lalu, tercatat ada 606 kasus terkait penyebaran leptospirosis.

Sementara di tahun 2023, sudah ada 249 kasus yang dilaporkan terhitung hingga 5 Maret 2023.

Yang lebih mengejutkan, kasus leptospirosis di Jawa Timur ini menyebabkan 9 kasus kematian.

Baca Juga: Seorang Ibu Meninggal Dunia Setelah Ditolak Melahirkan di RSUD Subang

Dari 249 kasus, ada 204 kasus dengan 6 kematian di Pacitan.

Artinya, Pacitan menjadi wilayah penyebaran leptospiroris yang paling tinggi.

Adapun wilayah lain yang terdapat penyebaran leptospirosis yakni:

- Kabupaten Probolinggo 3 kasus dengan 2 kasus kematian

- Gresik 3 kasus

- Lumajang 8 kasus

- Kota Probolinggo 5 kasus dengan 1 kasus kematian

- Sampang 22 kasus

Baca Juga: Siswa di Banyuwangi Bunuh Diri Diduga karena Bullying, Dinas Pendidikan Buka Suara

- Tulungagung 4 kasus

Apa Itu Leptospirosis?

Leoptosirosis merupakan penyakit yang disebakan oleh bakteri leptospira

Penyakit leptospirosis bisa menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi bakteri leptospira dan mengontaminasi lingkungan.

Penyebaran leptospirosis bisa semakin cepat jika lingkungan tersebut terdapat genangan air dan kontak dengan kulit yang luka.

"Hewan yang terinfeksi bakteri ini tidak mati, namun pada manusia bisa menyebabkan kematian," terang Khofifah.

Penyakit tersebut juga menyebar melalui air atau tanah yang sudah terkontaminasi urin hewan terinfeksi.

Hewan pembawa bakteri leptospira antara lain tikus, sapi, babi, dan hewan lainnya, tapi tikus merupakan penyebab utamanya.

Khofifah juga mengimbau agar masyarakat yang merasakan gejala leptospirosis segera memeriksakan diri.

"Gejalanya mirip dengan demam berdarah, jika tidak segera tertangani, pasien terjangkit bisa meninggal dunia," tandasnya.

Kawan Puan, jaga dirimu dan orang-orang di sekitamu ya!

Baca Juga: Dyah Sujirah Alias Sipon Istri Aktivis HAM Wiji Thukul Meninggal Dunia

(*)