Anneila Firza Kadriyanti

Pengamat komunikasi politik gender; founder dan pegiat literasi digital Mari Melek Media; feminist blogger.

Mencari Korban Sebenarnya dari Film Dear David yang Tayang di Netflix

Anneila Firza Kadriyanti Kamis, 16 Februari 2023
Dalam film Dear David, siapa yang sebenarnya jadi korban?
Dalam film Dear David, siapa yang sebenarnya jadi korban? (instagram.com/netflixid)

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Terlepas bahwa sejatinya konten tersebut tidak pernah diperuntukkan untuk menjadi akes bagi publik.

Melihat Korban dari Sisi yang Salah

Untuk kaum (sok) moralis, Laras akan selalu dipandang sebagai pembuat onar yang telah merusak stabilitas lewat konten-konten yang dinilai sebagai pornografi.

Laras tidak akan pernah dianggap sebagai korban yang hak privasinya telah dilanggar dan properti pribadinya telah disebarkan tanpa izin.

Pengalaman Laras juga turut terjadi pada kasus-kasus viralnya penyebaran video "dewasa" yang melibatkan selebritis tanah air.

Mereka yang awalnya membuat konten tersebut untuk diri sendiri dengan alasan-alasan yang sangat pribadi dan rahasia, kemudian dihujat tak karuan ketika ada sosok tak bertanggung jawab menyebarkannya demi keuntungan materi.

Laras bukan hanya satu-satunya korban yang salah dalam film ini. Ada pula karakter Dilla yang liar dan bebas dalam mengekspresikan dirinya, sehingga dinilai sebagai perempuan “enggak benar”.

Postingan media sosial Dilla begitu lepas dalam mengekspos diri dan tubuhnya, sehingga Dilla dilabeli dengan julukan pecun.

Baca Juga: Foto dan Video Pribadi Disebar Tanpa Persetujuan, Harus Bagaimana?

Sangkaan itu semakin melekat tatkala banyak teman-teman yang melihat Dilla keluar berduaan dengan Arya dari gedung olahraga, sehingga ditafsirkan bahwa Dilla menggoda teman laki-lakinya untuk bersenggama di tempat sepi.