Ahli Sebut Vaksin HPV Tetap Bisa Dilakukan Sesudah Berhubungan Badan

Anna Maria Anggita - Selasa, 31 Januari 2023
Vaksin HPV bisa dilakukan setelah berhubungan intim
Vaksin HPV bisa dilakukan setelah berhubungan intim anilakkus

Parapuan.co - Vaksin HPV merupakan vaksin yang sangat berguna untuk perempuan maupun laki-laki karena mampu mencegah terjadinya infeksi akibat human papilloma virus (HPV).

Penyuntikan vaksinasi HPV sangat disarankan dilakukan sebelum berhubungan seksual supaya antibodi dapat melindungi tubuh secara optimal. 

HPV jadi virus yang bisa memicu berbagai penyakit, seperti kanker serviks, kanker rektum, dan kutil kelamin.

Tak bisa dimungkiri, beberapa dari kita mungkin baru sadar pentingnya vaksinasi HPV setelah melakukan hubungan seksual.

Lantas, apakah vaksinasi HPV yang dilakukan setelah pernah melakukan hubungan intim masih efektif?

Pada acara Peluncuran Kampanye Kesehatan #NgobrolinHPV di Fairmont Hotel, Selasa (31/01/2023), Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi dan Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof.Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp.Onk., D.MAS., M.Kes pun menyatakan pendapatnya.

"Yang jelas bahwa walaupun sudah aktif seksual, vaksinasi itu penting," tegas Prof. Yudi.

Menurutnya mengenai efektivitas vaksin tidak ditentukan dari sudah atau belumnya hubungan seksual, tapi lebih ke usia.

"Karena yang berperan adalah antibodi, sesudah tubuh ada antigen, tubuh membuat antibodi. Setiap usia berbeda, makin tua (antibodinya) makin jelek," jelas Prof. Yudi.

Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Terima Vaksin HPV untuk Jaga Kesehatan Reproduksi Perempuan

Dosis Vaksinasi HPV

"Dosis apakah berhubungan atau tidak berhubungan (seksual) kurang lebih sama. Kecuali pada umur di bawah 13 tahun, jadi pada vaksinasi dasar, anak-anak 9-13 tahun cukup dua dosis vaksinasi saja," lanjut Prof. Yudi.

Prof. Yudi menambahkan jika usia di atas 13 tahun, maka harus menerima tiga dosis dengan jarak waktu penyuntikan yang sesuai.

"Jaraknya 0-1-6. Sekarang vaksin, satu bulan kemudian vaksin, enam bulan setelahnya vaksin," paparnya.

 

Dengan begitu, dalam satu tahun, Kawan Puan pun sudah menggenapi vaksinasi HPV sebanyak tiga kali.

Seandainya saja tidak tepat waktu, Prof. Yudi menegaskan vaksinasi HPV harus tetap diberikan.

Sebab, menurutnya lebih baik telat, daripada tidak sama sekali.

Prof. Yudi mengungkap kalau vaksinasi pada orang yang pernah berhubungan seksual itu ada syaratnya.

"Sesudah menikah, sesudah berhubungan seksual boleh divaksin, tapi untuk supaya yakin mulut rahimnya tidak ada apa-apa, dilakukan pemeriksaan pap smear," pungkas dr. Yudi.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Ketahui Efektivitas dan Efek Samping Vaksin HPV

(*)